Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Sebanyak 56 siswa SMK Negeri 5 Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bidang Migas di "Central Processing Area" (CPA) Blok Tuban, untuk mengukur kemampuan akademik yang diperoleh siswa selama dua hari.
Ketua Pelaksana UKK SMK Negeri 5 Bojonegoro Burhanuddin, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan sebanyak 56 siswa SMK Negeri 5 program Teknik Pemboran Migas mengikuti UKK bidang Migas bekerja sama dengan operator denganJoint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ).
"Hari ini para siswa memperoleh pembekalan baik dari pihak sekolah maupun pihak operator. Rabu (11/4) memperoleh materi langsung di lapangan," ucapnya menjelaskan.
Menurut dia, adanya kerjasama dengan JOB PPEJ sangat membantu melengkapi kekurangan dari segi fasilitas di sekolah. Mengingat, SMK yang berada di Kecamatan Kapas itu baru akan meluluskan siswanya tahun ini.
UKK ini merupakan syarat kelulusan bagi para siswa dan mengukur kemampuan secara akademik yang diperoleh selama pembelajaran materi di dalam kelas.
"Tempat uji UKK biasanya di sekolah, namun karena masih terbatas fasilitas kemudian bekerja sama dengan perusahaan (JOB PPEJ)," katanya menegaskan.
Sesuai rencana, lanjut dia, SMK Negeri 5 akan didaftarkan sebagai SMK Migas di Bojonegoro.
"Para siswa diuntungkan sebab selain mengenal alat pengeboran migas, mereka bisa langsung belajar di lapangan kerja," ucapnya.
"Field Admin Superintendent" JOB PPEJ, Akbar Pradima mengatakan sebagai operator migas di Wilayah Kerja (WK) Blok Tuban, lapangan Sukowati, sangat mendukung proses pendidikan para siswa SMK Negeri 5.
"Kami sangat mendukung kegiatan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan tenaga kerja bidang migas," ucapnya.
Selain digunakan sebagai tempat untuk UKK, sebelumnya JOB PPEJ juga bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Bojonegoro dalam program JOB PPEJ Mengajar yang dilakukan secara rutin. Termasuk pengenalan proses eksplorasi migas dengan memberikan replika kepala bor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ketua Pelaksana UKK SMK Negeri 5 Bojonegoro Burhanuddin, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan sebanyak 56 siswa SMK Negeri 5 program Teknik Pemboran Migas mengikuti UKK bidang Migas bekerja sama dengan operator denganJoint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ).
"Hari ini para siswa memperoleh pembekalan baik dari pihak sekolah maupun pihak operator. Rabu (11/4) memperoleh materi langsung di lapangan," ucapnya menjelaskan.
Menurut dia, adanya kerjasama dengan JOB PPEJ sangat membantu melengkapi kekurangan dari segi fasilitas di sekolah. Mengingat, SMK yang berada di Kecamatan Kapas itu baru akan meluluskan siswanya tahun ini.
UKK ini merupakan syarat kelulusan bagi para siswa dan mengukur kemampuan secara akademik yang diperoleh selama pembelajaran materi di dalam kelas.
"Tempat uji UKK biasanya di sekolah, namun karena masih terbatas fasilitas kemudian bekerja sama dengan perusahaan (JOB PPEJ)," katanya menegaskan.
Sesuai rencana, lanjut dia, SMK Negeri 5 akan didaftarkan sebagai SMK Migas di Bojonegoro.
"Para siswa diuntungkan sebab selain mengenal alat pengeboran migas, mereka bisa langsung belajar di lapangan kerja," ucapnya.
"Field Admin Superintendent" JOB PPEJ, Akbar Pradima mengatakan sebagai operator migas di Wilayah Kerja (WK) Blok Tuban, lapangan Sukowati, sangat mendukung proses pendidikan para siswa SMK Negeri 5.
"Kami sangat mendukung kegiatan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan tenaga kerja bidang migas," ucapnya.
Selain digunakan sebagai tempat untuk UKK, sebelumnya JOB PPEJ juga bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Bojonegoro dalam program JOB PPEJ Mengajar yang dilakukan secara rutin. Termasuk pengenalan proses eksplorasi migas dengan memberikan replika kepala bor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018