Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya, Danrem dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Surabaya meluncurkan Suroboyo Bus di depan Gedung Siola, Sabtu.

Risma mengatakan kehadiran Suroboyo Bus diharapkan mampu mengurangi volume kendaraan di Surabaya. "Saat ini volume kendaraan di Surabaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, transportasi massal merupakan alternatif yang dinilai tepat mengurangi kepadatan kendaraan," kata Risma saat peresmian Suroboyo Bus.

Menurut dia, perbandingan kendaraan pribadi dengan transportasi massal saat ini di Kota Pahlawan yakni 75 persen dan 25 persen. "Kalau sampai tembus angka 90 persen maka jalan di Surabaya akan berhenti. Idealnya 50 banding 50," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, pada awalnya pihaknya mengaku sulit mengubah perilaku masyarakat dari sistem kendaraan pribadi ke transportasi massal. "Ini yang disebut psikologi perkotaan dari angkutan pribadi ke transportasi massal. Dibutuhkan transformasi dengan menggunakan transportasi massal," katanya.

Selain mengatasi kemacetan, Risma juga menuturkan bahwa Suroboyo Bus bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Surabaya karena penumpang tidak perlu membayar dengan uang, melainkan sampah plastik.

"Bagi penumpang yang akan naik harus membawa 5 botol ukuran tanggung, 3 botol besar, 10 gelas air mineral, kantong plastik (kresek) dan kemasan plastik," katanya.

Sedangkan bagi penumpang yang tidak ingin membawa sampah plastik, lanjut dia, dapat menukarkan jenis-jenis sampah di bank sampah, drop box halte dan drop box terminal Purabaya yang telah bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamaman Surabaya.

"Tukarkan sampah dengan kartu setor sampah untuk ditukar dengan tiket. Dengan begitu, penumpang bisa berkeliling Surabaya selama 2 jam keliling secara gratis," katanya.

Nantinya, kata Risma, sampah-sampah plastik yang telah terkumpul akan diolah dengan baik dan benar dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

"Ini bentuk komitmen kami dalam menanggulangi sampah plastik yang sifatnya tidak bisa hancur ratusan tahun," katanya.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya telah melibatkan tiga bank sampah untuk membawa hasil setor sampah dari halte serta terminal di antaranya bank sampah induk Surabaya, bintang mangrove dan pitoe. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018