Malang (Antaranews Jatim) - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Drs H Syafruddin menunjuk Masjid Raden Patah di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jatim sebagai salah satu pusat peradaban Islam, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

"Daerah yang menjadi fokus kami untuk dikembangkan sebagai pusat peradaban Islam adalah di Cirebon dan Jatim, atau di Surabaya dan Malang dengan fokus riset adalah Wali Songo karena jualannya cepat sekali, yang akan kami 'combain' dengan Sunan Kalijaga," kata Syafruddin, di Malang, Jumat.

Syafruddin yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, sengaja datang ke Malang untuk meresmikan Masjid Raden Patah, dan sempat melakukan diskusi terkait perkembangan masjid di Indonesia.

Ia mengatakan, perkembangan masjid di Indonesia saat ini cukup tinggi, dengan jumlah yang ada sudah sekitar 800 ribu masjid, sehingga sangat bagus dijadikan tempat berkembangnya peradaban Islam, sekaligus kajian dan multifungsi lainnya.

"Ada dua negara di dunia yang perkembangan masjidnya tidak diatur dan dikontrol oleh pemerintah, yakni di Indonesia dan Pakistan. Namun, di sini lebih beruntung karena lokasinya aman dan makmur," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Rektor UB Prof Mohammad Bisri mengakui di bagian Masjid Raden Patah akan dibangun museum pusat peradaban Islam, dengan mendatangkan beberapa Mushaf Quran yang ditulis tangan.

"Untuk membahas hal itu, kami akan bentuk tim kecil untuk berdiskusi mengenai keberadaan museum pusat peradaban Islam tersebut," kata dia.

Selain keberadaan Mushaf Al Quran, kata Bisri, juga akan diruntut perjalanan sembilan wali atau Wali Songo yang digambarkan secara jelas di museum, dan keberadaan museum dibuka secara umum dan gratis.

"Kami sudah membicarakannya dengan Takmir Masjid Raden Patah, dan memang akan dibentuk tim kecil untuk hal itu," ujarnya.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018