Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, mengeluarkan air Waduk Pacal sebesar 5 meter kubik per detik untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya di sejumlah kecamatan sampai 8 April.

"Air Waduk Pacal dikeluarkan 5 meter kubik per detik sejak 29 Maret. Para petani di sepanjang daerah irigasinya sekarang ini baru mulai menanam padi dan menggarap sawahnya, sehingga membutuhkan air," kata Kasi Operasi Dinas Pengairan Bojonegoro Masahid, di Bojonegoro, Senin.

Ia menyebutkan para petani di sepanjang daerah irigasinya yang baru mulai menanam tanaman padi pada musim tanam (MT) II, antara lain, di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo, dan kecamatan lainnya demgan luas sawah baku 16.624 hektare.

"Para petani di sepanjang daerah irigisi Waduk Pacal memiliki kebiasaan menanam tanaman padi MT II pada akhir Maret atau awal April," ujarnya.

Menurut dia, Waduk Pacal yang sebelumnya di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, sekarang beralih ditangani Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah.

Oleh karena itu, kata dia, kalau ada permintaan air para petani di sepanjang daerah irigasinya untuk pengajuan air disampaikan kepada perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro.

Sesuai data ketinggian air pada papan duga Waduk Pacal mencapai 113,91 meter dengan tampungan air mencapai 20.063.789 meter kubik per 2 April.

"Saat ini air Waduk Pacal masih memperoleh tambahan dari air hujan yang kemungkinan sampai April," ucapnya menambahkan.

Menjawab pertanyaan Masahid menjelaskan gangguan pada pintu pembersih Waduk Pacal yang tidak bisa dibuka, disebabkan tertutup lumpur.

Sesuai rencana adanya gangguan teknis pintu pembersih itu akan diperbaiki Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo termasuk kerusakan bangunan pelimpas waduk yang jebol akibat banjir bandang.

"Saat ini desain rinci perbaikan pintu pembersih dan perbaikan bangunan pelimpas yang jebol sudah selesai.Kemungkinan pengerjaan perbaikan tahun ini," kata dia menjelaskan.

Data di kantor Dinas Pengairan menyebutkan Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno. Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik.

Namun, sekarang daya tampungnya menurun, disebabkan sedimen yang masuk waduk cukup besar mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, yang dipengaruhi rusaknya daerah tangkapan air dan rusaknya bangunan pelimpas.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018