Surabaya (Antaranews Jatim) - Pasangan calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak menyatakan siap melindungi dan mengembangkan para pedagang kaki lima (PKL) maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Emil Elestianto Dardak menemui para relawan yang menamakan diri Perjuangan Anak Bangsa Khofifah - Emil di Surabaya, Senin, dan memaparkan program-program yang telah digagasnya bersama Khofifah yang diyakini dapat melindungi dan mengembangkan PKL maupun UMKM.
Mereka yang tergabung dalam Perjuangan Anak Bangsa Khofifah- Emil mengaku berasal dari berbagai elemen pedagang, mulai dari PKL, pedagang tradisional, grosir, dan UMKM.
"Kami datang ke sini untuk mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2018," ujar koordinator relawan Perjuangan Anak Bangsa Khofifah-Emil Sri Mince Endramawan.
Menurut dia, para pedagang yang tergabung dalam Perjuangan Anak Bangsa Khofifah-Emil jumlahnya mencapai 15 ribu orang se-Jawa Timur.
Emil mengungkapkan, program-program yang telah disusunnya bersama Khofifah untuk melindungi dan mengembangkan PKL maupun UMKM salah satunya pernah diterapkan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Salah satu bentuk perlindungan dan pengembangan UMKM yang telah diterapkan di Trenggalek dan terbukti berhasil adalah 'Komunal Branding', yaitu merek bersama yang bisa digunakan oleh berbagai perajin batik di desa," kata Bupati Trenggalek yang sedang cuti karena mengikuti Pilkada Jatim 2018 ini.
Dia mencontohkan produk-produk batik dari para perajin di desa-desa Trenggalek pada akhirnya bisa dijual di salah satu mal ternama di Jakarta karena menggunakan merek komunal branding.
Emil menyebut para pedagang kecil sekelas PKL dan UMKM sedang berdiri di pundak raksasa perusahaan-perusahaan besar dan toko ritel modern. "Kalau para PKL dan UMKM disuruh menanggung risiko bisnis sendirian melawan perusahaan-perusahaan besar dan toko ritel modern, ya, berat," ucapnya.
Keberadaan perusahaan besar dan toko ritel modern, lanjut dia, memang tidak bisa dihindari bagi para PKL dan pelaku UMKM. "Sekarang tinggal bagaimana kita membangun sinergi antara perusahaan besar tersebut agar dapat mengangkat para pedagang yang berskala kecil di bawahnya seperti PKL dan UMKM," ujarnya.
Emil berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa, diusung koalisi partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan Nasdem, akan berkontestasi di Pilkada Jatim 2018 pada 27 Juni mendatang, melawan pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Emil Elestianto Dardak menemui para relawan yang menamakan diri Perjuangan Anak Bangsa Khofifah - Emil di Surabaya, Senin, dan memaparkan program-program yang telah digagasnya bersama Khofifah yang diyakini dapat melindungi dan mengembangkan PKL maupun UMKM.
Mereka yang tergabung dalam Perjuangan Anak Bangsa Khofifah- Emil mengaku berasal dari berbagai elemen pedagang, mulai dari PKL, pedagang tradisional, grosir, dan UMKM.
"Kami datang ke sini untuk mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2018," ujar koordinator relawan Perjuangan Anak Bangsa Khofifah-Emil Sri Mince Endramawan.
Menurut dia, para pedagang yang tergabung dalam Perjuangan Anak Bangsa Khofifah-Emil jumlahnya mencapai 15 ribu orang se-Jawa Timur.
Emil mengungkapkan, program-program yang telah disusunnya bersama Khofifah untuk melindungi dan mengembangkan PKL maupun UMKM salah satunya pernah diterapkan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Salah satu bentuk perlindungan dan pengembangan UMKM yang telah diterapkan di Trenggalek dan terbukti berhasil adalah 'Komunal Branding', yaitu merek bersama yang bisa digunakan oleh berbagai perajin batik di desa," kata Bupati Trenggalek yang sedang cuti karena mengikuti Pilkada Jatim 2018 ini.
Dia mencontohkan produk-produk batik dari para perajin di desa-desa Trenggalek pada akhirnya bisa dijual di salah satu mal ternama di Jakarta karena menggunakan merek komunal branding.
Emil menyebut para pedagang kecil sekelas PKL dan UMKM sedang berdiri di pundak raksasa perusahaan-perusahaan besar dan toko ritel modern. "Kalau para PKL dan UMKM disuruh menanggung risiko bisnis sendirian melawan perusahaan-perusahaan besar dan toko ritel modern, ya, berat," ucapnya.
Keberadaan perusahaan besar dan toko ritel modern, lanjut dia, memang tidak bisa dihindari bagi para PKL dan pelaku UMKM. "Sekarang tinggal bagaimana kita membangun sinergi antara perusahaan besar tersebut agar dapat mengangkat para pedagang yang berskala kecil di bawahnya seperti PKL dan UMKM," ujarnya.
Emil berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa, diusung koalisi partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan Nasdem, akan berkontestasi di Pilkada Jatim 2018 pada 27 Juni mendatang, melawan pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018