Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis, mengkukuhkan dua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Sumberagung dan Payaman, Kecamatan Ngraho, yang akan mengelola objek wisata desa untuk mendukung "Geopark" Nasional.
"Kami terus mendorong berdirinya pokdarwis di semua desa yang memiliki potensi objek wisata," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, usai mengkukuhkan Pokdarwis Desa Payaman dan Sumberagung di objek wisata embung di Desa Sumberagung, Kamis.
Lebih lanjut ia menjelaskan adanya pengukuhan dua pokdarwis itu akan mendorong kesadaran masyarakat dalam mengembangkan objek wisata di desanya masing-masing secara swadaya.
Dengan demikian adanya pengelolaan objek wisata di desa bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat di pedesaan dengan tumbuhnya berbagai bidang usaha.
"Keberadaan objek wisata di desa bisa mendatangkan masyarakat luar datang, sehingga berbagai ekonomi tumbuh, misalnya, kuliner juga usaha ekonomi lainnya," ucapnya menegaskan.
Ia menyebutkan Pokdarwis Desa Payaman, akan mengelola objek wisata Bengawan Solo purba yang masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG) dan Pokdarwis Desa Sumberagung, akan mengelola objek wisata embung mirip danau.
"Di Desa Payaman, ada patahan Bengawan Solo sehingga ada air terjunnya mirip air terjun Niagara tetapi dengan skala kecil," ucapnya menambahkan.
Ia menambahkan pengembangan sejumlah objek wisata terus dilakukan, karena daerahnya masuk "Geopark" Nasional hamparan minyak bumi.
"Sesuai data kami sudah terbentuk 23 pokdarwis yang mengelola objek wisata desa," ucapnya menambahkan.
Anggota Pokdarwis Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Abrori menambahkan Bengawan Solo di desanya akan diserbu pengunjung ketika kemarau mulai Juni.
"Selama kemarau Bengawan Solo di desa kami dikunjungi bisa mencapai 1.000 pengunjung dari berbagai daerah setiap libur akhir pekan," ucapnya.
Pengunjung yang datang, menurut dia, melihat pemandangan air terjun dari patahan Bengawan Solo, selain juga memancing.
"Pengunjung tidak dikenai biaya masuk. Hanya parkir kendaraan bermotor roda dua Rp2.000/kendaraan," ucapnya menambahkan.
Camat Ngraho, Bojonegoro Syaifulrochim mendukung pengukuhan dua pokdarwis di wilayahnya, karena bisa mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat di desa.
"Saat ini objek wisata embung di Desa Sumberagung, terus dikembangkan dengan dilengkapi permainan anak-anak juga bunga bougenvile," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami terus mendorong berdirinya pokdarwis di semua desa yang memiliki potensi objek wisata," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, usai mengkukuhkan Pokdarwis Desa Payaman dan Sumberagung di objek wisata embung di Desa Sumberagung, Kamis.
Lebih lanjut ia menjelaskan adanya pengukuhan dua pokdarwis itu akan mendorong kesadaran masyarakat dalam mengembangkan objek wisata di desanya masing-masing secara swadaya.
Dengan demikian adanya pengelolaan objek wisata di desa bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat di pedesaan dengan tumbuhnya berbagai bidang usaha.
"Keberadaan objek wisata di desa bisa mendatangkan masyarakat luar datang, sehingga berbagai ekonomi tumbuh, misalnya, kuliner juga usaha ekonomi lainnya," ucapnya menegaskan.
Ia menyebutkan Pokdarwis Desa Payaman, akan mengelola objek wisata Bengawan Solo purba yang masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG) dan Pokdarwis Desa Sumberagung, akan mengelola objek wisata embung mirip danau.
"Di Desa Payaman, ada patahan Bengawan Solo sehingga ada air terjunnya mirip air terjun Niagara tetapi dengan skala kecil," ucapnya menambahkan.
Ia menambahkan pengembangan sejumlah objek wisata terus dilakukan, karena daerahnya masuk "Geopark" Nasional hamparan minyak bumi.
"Sesuai data kami sudah terbentuk 23 pokdarwis yang mengelola objek wisata desa," ucapnya menambahkan.
Anggota Pokdarwis Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Abrori menambahkan Bengawan Solo di desanya akan diserbu pengunjung ketika kemarau mulai Juni.
"Selama kemarau Bengawan Solo di desa kami dikunjungi bisa mencapai 1.000 pengunjung dari berbagai daerah setiap libur akhir pekan," ucapnya.
Pengunjung yang datang, menurut dia, melihat pemandangan air terjun dari patahan Bengawan Solo, selain juga memancing.
"Pengunjung tidak dikenai biaya masuk. Hanya parkir kendaraan bermotor roda dua Rp2.000/kendaraan," ucapnya menambahkan.
Camat Ngraho, Bojonegoro Syaifulrochim mendukung pengukuhan dua pokdarwis di wilayahnya, karena bisa mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat di desa.
"Saat ini objek wisata embung di Desa Sumberagung, terus dikembangkan dengan dilengkapi permainan anak-anak juga bunga bougenvile," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018