Bondowoso (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur, menyiapkan tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun Kawah Gunung Ijen.
"Ada tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun yang kami siapkan, yakni di Puskesmas Kecamatan Ijen, Masjid di sekitar Kecamatan Ijen dan di rumah-rumah warga," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesipasiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso, Winarto di Bondowoso, Kamis.
Warga terdampak gas beracun Kawah Gunung Ijen Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu, lanjut dia, diungsikan sejak Rabu (21/3) malam setelah kawah tersebut mengeluarkan suara ledakan dan mengeluarkan gas beracun.
Tidak hanya itu, katanya, pada Kamis (22/3) pagi ini BPBD Bondowoso juga akan mendirikan dapur umum khusus warga (pengungsi) terdampak gas beracun.
"Hingga tadi malam, petugas kami mencatat jumlah pengungsi terdampak gas beracun Kawah Ijen sebanyak 178 orang dari tiga dusun ( (Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen)," katanya.
Menurut Winarto, hingga Kamis (22/3) pagi kadar gas beracun dari Kawah Ijen sudah mulai menurun atau tidak terlalu menyengat seperti sesaat setelah Kawah Ijen meletup dan mengeluarkan gas beracun pada Rabu (21/3) malam.
"Sampai hari ini, tercatat ada 30 orang yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Kecamatan Ijen 24 orang, Puskesmas Kecamatan Tlogosari empat orang dan di RSU dr Koesnadi Bondowoso dua orang. Rata-rata korban mengalami sesak nafas (gangguan pernafasan)," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ada tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun yang kami siapkan, yakni di Puskesmas Kecamatan Ijen, Masjid di sekitar Kecamatan Ijen dan di rumah-rumah warga," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesipasiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso, Winarto di Bondowoso, Kamis.
Warga terdampak gas beracun Kawah Gunung Ijen Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu, lanjut dia, diungsikan sejak Rabu (21/3) malam setelah kawah tersebut mengeluarkan suara ledakan dan mengeluarkan gas beracun.
Tidak hanya itu, katanya, pada Kamis (22/3) pagi ini BPBD Bondowoso juga akan mendirikan dapur umum khusus warga (pengungsi) terdampak gas beracun.
"Hingga tadi malam, petugas kami mencatat jumlah pengungsi terdampak gas beracun Kawah Ijen sebanyak 178 orang dari tiga dusun ( (Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen)," katanya.
Menurut Winarto, hingga Kamis (22/3) pagi kadar gas beracun dari Kawah Ijen sudah mulai menurun atau tidak terlalu menyengat seperti sesaat setelah Kawah Ijen meletup dan mengeluarkan gas beracun pada Rabu (21/3) malam.
"Sampai hari ini, tercatat ada 30 orang yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Kecamatan Ijen 24 orang, Puskesmas Kecamatan Tlogosari empat orang dan di RSU dr Koesnadi Bondowoso dua orang. Rata-rata korban mengalami sesak nafas (gangguan pernafasan)," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018