Kediri (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 10 persen dari 652 koperasi yang ada di Kota Kediri, Jawa Timur, tidak aktif karena terbelit beragam persoalan.

"Jumlah koperasi di Kota Kediri mencapai 652 dan yang tidak aktif kira-kira 10 persen," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Kediri, Kristianto di Kediri, Rabu.

Menurut dia, penyebab koperasi tidak aktif itu beragam. Namun, ia meminta agar anggota juga aktif di koperasi, sehingga lembaga itu tetap bisa hidup.

Kristianto mengatakan maju mundurnya koperasi juga ditentukan oleh pengurus, pengawas, serta anggota. Dalam sebuah koperasi, pemilik yang sesungguhnya adalah anggota, karena mereka yang menghidupi koperasi tersebut.

Ia menambahkan dengan ikut koperasi secara tidak langsung juga menyejahterakan anggota, karena itu yang menjadi tujuan berdirinya koperasi. Ada beragam program baik simpanan, pinjaman, serta unit usaha lainnya.

"Yang bisa memajukan koperasi itu warga, anggota koperasi, sehingga bagaimana bisa `handar beni`, ikut `uri-uri`, merasa memiliki," kata dia.

Kristianto menambahkan selama ini yang menjadi kendala koperasi adalah angsuran pinjaman. Banyak anggota yang mengajukan pinjaman, tapi tidak segera melunasi, akhirnya menganggu aktivitas koperasi.

Di Kota Kediri, lanjutnya, pemerintah memiliki program untuk membantu UMKM dan koperasi, seperti memberikan kemudahan pengajuan dana dalam program dana bergulir. Bahkan, bunga yang diberikan juga rendah, hanya 4 persen per tahun, lebih rendah ketimbang sebelumnya yang mencapai 6 persen per tahun.

Sementara itu, Kepala UTD Diklat Koperasi dan UKM Dinas Koperasi Provinsi Jatim Imam Sutrisno dalam satu kesempatan di Kediri, mengatakan pemprov mempunyai beragam program untuk memberikan keterampilan pada pengurus dan pengawas koperasi, misalnya pelatihan.

Mereka diberi wawasan bagaimana mengelola koperasi agar lebih mandiri dan maju, sehingga koperasi diharapkan juga bisa berjalan dengan baik serta sehat.

"Pendidikan ini mendorong pengurus, anggota untuk saling membangun komitmen agar koperasi lebih baik lagi. Maju mundurnya sebuah negara itu ditentukan warganya, majunya koperasi juga ditentukan anggota. Untuk itu, kami beri pelatihan, pelajaran agar keterlibatan anggota lebih ditekankan," katanya. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018