Bojonegoro (Antaranews Jatim)- Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Yuliono meminta kontraktor lokal berkemauan untuk maju dengan semangat besedia belajar, dan bisa bersaing secara sehat.
"Banyak kontraktor lokal yang sudah maju, namun tidak sedikit yang tumbang Biasanya persoalan administrasi, tidak disiplin komunikasi, dan bahkan ada yang karena kurang integritas," kata dia di Bojonegoro, Selasa.
Berbicara dalam kegiatan pelatihan tentang lelang elektronik (e-bidding) dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diselenggaran ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), ia meminta kontraktor di daerahnya mengikuti pelatihan secara serius.
"Momen ini menjadi penting untuk peserta, karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan para pemateri yang merupakan orang internal EMCL sendiri," kata dia kepada puluhan kontraktor lokal yang mengikuti pelatihan lelang elektronik.
Dengan demikian, kata dia, kontraktor bisa dengan mudah memperoleh akses informasi dan bisa mengikuti lelang dengan jarak jauh.
Pada kesempatan itu, perwakilan EMCL Ichwan Hadi menjelaskan pelatihan ini merupakan bentuk komitmen EMCL dalam meningkatkan kapasitas kontraktor lokal. Setidaknya 91 perusahaan di daerah setempat telah menjadi mitra EMCL selama masa operasi.
Melalui pelatihan ini, ia mengharapkan kontraktor lokal memiliki kemampuan bersaing dengan kontraktor-kontraktor yang sudah maju.
"Pelatihan ini bukan untuk memberi pekerjaan, tapi kami mengajak para pengusaha lokal untuk maju bersama dan menyukseskan proyek negara di Lapangan Banyu Urip demi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, kontraktor dari luar Bojonegoro yang secara kompetitif memenangkan tender, diwajibkan untuk mempekerjakan warga lokal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
"Kita berkoordinasi dengan pemkab, melalui dinas terkait, kecamatan dan pemdes untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja," ucapnya.
Ia menambahkan melalui berbagai pelatihan, EMCL berupaya agar perusahaan-perusahaan lokal bisa menguasai aspek-aspek administrasi tersebut. Sehingga setiap peluang pekerjaan bisa tangkap dengan baik.
"Dalam website CIVD juga ada pengumuman lelang, siapapun bisa ikut selama memenuhi syarat dan ketentuan yang ada di sana," katanya.
Pelatihan kali ini diisi dari bagian "Procurement" EMCL Shinta Paulina dan Reza. Shinta menjelaskan mengenai tata cara pengisian dokumen TKDN kepada peserta pelatihan yang membawa laptop dan terhubung secara online, sedangkan Reza mengajari peserta bagaimana mengikuti lelang secara online. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Banyak kontraktor lokal yang sudah maju, namun tidak sedikit yang tumbang Biasanya persoalan administrasi, tidak disiplin komunikasi, dan bahkan ada yang karena kurang integritas," kata dia di Bojonegoro, Selasa.
Berbicara dalam kegiatan pelatihan tentang lelang elektronik (e-bidding) dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diselenggaran ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), ia meminta kontraktor di daerahnya mengikuti pelatihan secara serius.
"Momen ini menjadi penting untuk peserta, karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan para pemateri yang merupakan orang internal EMCL sendiri," kata dia kepada puluhan kontraktor lokal yang mengikuti pelatihan lelang elektronik.
Dengan demikian, kata dia, kontraktor bisa dengan mudah memperoleh akses informasi dan bisa mengikuti lelang dengan jarak jauh.
Pada kesempatan itu, perwakilan EMCL Ichwan Hadi menjelaskan pelatihan ini merupakan bentuk komitmen EMCL dalam meningkatkan kapasitas kontraktor lokal. Setidaknya 91 perusahaan di daerah setempat telah menjadi mitra EMCL selama masa operasi.
Melalui pelatihan ini, ia mengharapkan kontraktor lokal memiliki kemampuan bersaing dengan kontraktor-kontraktor yang sudah maju.
"Pelatihan ini bukan untuk memberi pekerjaan, tapi kami mengajak para pengusaha lokal untuk maju bersama dan menyukseskan proyek negara di Lapangan Banyu Urip demi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, kontraktor dari luar Bojonegoro yang secara kompetitif memenangkan tender, diwajibkan untuk mempekerjakan warga lokal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
"Kita berkoordinasi dengan pemkab, melalui dinas terkait, kecamatan dan pemdes untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja," ucapnya.
Ia menambahkan melalui berbagai pelatihan, EMCL berupaya agar perusahaan-perusahaan lokal bisa menguasai aspek-aspek administrasi tersebut. Sehingga setiap peluang pekerjaan bisa tangkap dengan baik.
"Dalam website CIVD juga ada pengumuman lelang, siapapun bisa ikut selama memenuhi syarat dan ketentuan yang ada di sana," katanya.
Pelatihan kali ini diisi dari bagian "Procurement" EMCL Shinta Paulina dan Reza. Shinta menjelaskan mengenai tata cara pengisian dokumen TKDN kepada peserta pelatihan yang membawa laptop dan terhubung secara online, sedangkan Reza mengajari peserta bagaimana mengikuti lelang secara online. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018