London (Antara/Xinhua) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (19/3), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah 121,21 poin atau 1,69 persen, menjadi 7.042,93 poin.

Barclays, bank terkemuka Inggris, melonjak 3,58 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips".

Disusul oleh saham Land Securities Group dan British Land, yang masing-masing naik 3,31 persen dan 2,53 persen.

Di sisi lain, Micro Focus International, perusahaan perangkat lunak dan teknologi informasi Inggris, mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya anjlok 46,35 persen.

Diikuti oleh saham Glencore, perusahaan perdagangan dan pertambangan multinasional, yang jatuh 4,22 persen, serta Anglo American, kelompok pertambangan internasional, turun 4,20 persen.

Di Jerman,  saham-saham Jerman ditutup melemah pada perdagangan Senin (19/3), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt turun 172,56 poin atau 1,39 persen, menjadi 12.217,02 poin.

Semua 30 saham perusahaan unggulan yang tergabung dalam indeks DAX-30 mengalami penurunan harga, dengan perusahaan kimia multinasional Linde menderita kerugian paling besar (top loser), jatuh 3,42 persen.

Diikuti oleh saham produsen semikonduktor Infineon Technologies, serta perusahaan kimia dan barang konsumsi Henkel, yang masing-masing kehilangan 3,29 persen dan 3,15 persen.

Perusahaan kimia dan farmasi multinasional Jerman Bayer merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan omset mencapai 286,46 juta euro (352,60 juta dolar AS).

Di Spanyol, saham-saham Spanyol ditutup melemah pada perdagangan Senin (19/3), dengan indeks acuan IBEX-35 turun 0,99 persen atau 96,90 poin, menjadi 9.664,10 poin.

Sebanyak 29 saham dari 35 saham-saham perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX-35 mengalami penurunan harga.

Perusahaan kimia dan farmasi Grifols menderita kerugian 3,81 persen (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", diikuti oleh perusahaan manufaktur baja ArcelorMittal dan perusahaan energi Spanyol Repsol, yang masing-masing turun 3,31 persen dan 3,02 persen.

Sementara itu, pengecer terkemuka di dunia Inditex naik 1,04 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan energi terbarukan Siemens Gamesa yang naik 0,97 persen dan perusahaan energi Gas Natural menguat 0,40 persen.

Di Prancis, saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (19/3), dengan indeks acuan CAC-40 di Paris jatuh 1,13 persen atau 59,91 poin, menjadi 5.222,84 poin.

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC-40, tercatat 31 saham mengalami penurunan harga.

Perusahaan berbasis di Inggris yang menyediakan proyek lengkap layanan siklus hidup TechnipFMC merosot 2,55 persen, merupakan pencetak kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips".

Disusul oleh saham perusahaan minyak dan gas terintegrasi multinasional Prancis, Total, yang kehilangan 2,05 persen, serta perusahaan asuransi multinasional Prancis AXA turun 2,04 persen.

Sementara itu, perusahaan iklan dan hubungan masyarakat multinasional Prancis Publics Groupe meningkat 2,07 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham grup hotel multinasional Prancis Accor yang menguat 1,38 persen, serta perusahaan jasa perbankan dan keuangan multinasional Prancis Societe Generale naik 0,87 persen. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018