Jember (Antaranews Jatim) - Perpustakaan Universitas Jember (Unej) terus mengembangkan layanan berbasis dalam jaringan (daring) atau "online".

"Bukan tidak mungkin, ke depan tidak ada lagi antrean untuk mengembalikan buku atau kesulitan mencari buku yang diincar, namun yang ada tinggal klik lantas data buku yang dicari akan muncul," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Unej Ida Widiastuti di sela-sela acara kegiatan bazar buku murah dalam rangka Pesta Literasi 2018 di Gedung UPT Perpustakaan Unej, Jumat.

Ia juga berangan-angan, nantinya Perpustakaan Unej memiliki layanan "Go Book" atau apa saja namanya yakni pemustaka tinggal klik pilih buku, kemudian buku akan diantar.

Ide yang dilontarkan oleh Ida bukan tanpa alasan karena berdasarkan data yang ada, pengujung UPT Perpustakaan Unej secara daring semakin besar setiap harinya, bahkan mengalahkan pengunjung yang datang langsung ke gedung perpustakaan setempat.

"Setiap harinya ada 800 hingga 1.000 pengunjung di perpustakaan kami, sementara pengunjung secara daring melonjak menjadi sekitar 67 ribuan pengunjung per bulan. Data bulan Februari 2018 tercatat 65.171 pengunjung secara daring," katanya.

Semakin banyaknya pengunjung Perpustakaan Unej secara daring seiring semakin banyaknya koleksi digital yang dimiliki yakni repository skripsi, tesis dan hasil penelitian, bahkan saat ini berlangganan 3.200 e-journal dengan jutaan artikel, ada juga 10 ribu buku digital.

"Kami juga terus menambah koleksi buku, rencananya tahun ini ada tambahan 7 ribu buku lagi untuk menambah koleksi 331.448 buku yang sudah ada," ujar pustakawan asal Garut itu.

UPT Perpustakaan Unej juga terus memperbaiki sistem pengolahan koleksi dan meningkatkan pelayanan yang ada dan mulai tahun 2018, mempersiapkan penerapan aplikasi Senayan Library Information Management (SLIM) yang digagas oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Awalnya menggunakan aplikasi SirsiDinyx buatan luar negeri, namun akhirnya memutuskan berpindah menggunakan aplikasi berbasis "open source" karya anak bangsa sendiri. "Jika menggunakan aplikasi produk luar negeri biayanya lumayan besar, setiap tahun untuk pemeliharaan saja mencapai Rp300 juta, belum lagi biaya mendatangkan teknisi jika ada masalah," katanya.

Ia mengatakan aplikasi SLIM yang berbasis "open source" memiliki banyak keuntungan, antara lain memungkinkan munculnya aplikasi turunan baru hasil kreasi para pustakawan sendiri, serta dapat terhubung dengan perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sesama pengguna aplikasi SLIM.

"Jika ada masalah terkait pengolahan koleksi atau layanan perpustakaan, maka tinggal lempar di forum diskusi SLIM, maka akan banyak yang memberikan solusi. Anggota Perpustakaan Unej pun tercatat 45.000 lebih dapat meminjam buku, atau mengakses koleksi digital di perpustakaan lain khususnya di Jawa Timur dengan mudah, dan begitu pula sebaliknya," tuturnya.

Rektor Unej Moh. Hasan mendukung inovasi dan jalinan kerja sama yang dijalankan oleh UPT Perpustakaan dan kerja sama antarperpustakaan PTN di Jawa Timur memang menjadi salah satu perhatian para rektor PTN yang tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur.

"Salah satu hasil pembahasan dalam Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur adalah pembentukan konsorsium untuk berlangganan e-journal dan e-book. Awalnya tiap-tiap PTN berlangganan sendiri e-journal dan e-book, jika ditotal dapat menghabiskan dana hingga Rp25 miliar," katanya.

Namun dengan pembentukan konsorsium, lanjut dia, maka harga langganan e-journal dan e-book untuk 10 PTN di Jawa Timur hanya menghabiskan dana sekitar Rp8 miliar saja," ucap Ketua Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur itu.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018