Surabaya (Antaranews Jatim) - Lembaga survei PolMark Indonesia mencatat pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur, cucu Soekarno, unggul 42,7 persen dibandingkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang meraih 27,2 persen berdasarkan survei Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.

"Terdapat 30,1 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan, serta tingkat surveinya elektabilitas tertutup," ujar Direktur Riset PolMark Indonesia Eko Bambang Subiantoro di sela penyampaian hasil survei di Surabaya, Rabu.

Ia merinci, kemenangan Gus Ipul-Puti hampir merata di seluruh wilayah di Jatim, yakni kawasan Mataraman pasangan nomor urut dua ini meraih 37 persen dan Khofifah-Emil 23,8 persen, di Tapal Kuda dan Pendalungan 48,7 persen dibandingkan 18,7 persen, di wilayah Arek 50 persen dibandingkan 27 persen.

"Pasangan Khofifah-Emil hanya menang di wilayah Madura yang mencapai 57,7 persen, sedangkan Gus Ipul-Puti 25,4 persen," ucapnya.

Sedangkan, terkait popularitas dan kedisukaan terhadap calon Gubernur, popularitas Gus Ipul mencapai 87,1 persen dan kedisukaan 72,9 persen, kemudian popularitas Khofifah 84,1 persen dan 64,4 persen untuk kedisukaannya.

Untuk para calon Wakil Gubernur, popularitas Puti Guntur sebesar 33,3 persen dan kedisukaan 21,4 persen, sedangkan popularitas Emil Dardak 33 persen dan 21 persen untuk kedisukaannya.

Survei tersebut menggunakan metode "multistage random sampling" dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden di Jatim pada 6-11 Februari 2018, kemudian tingkat kesalahan atau "margin error" dari survei ini sebesar plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, menanggapi hasil survei tersebut, pengamat sosial dan politik asal Universitas Airlangga Novri Susan mengatakan, keunggulan Gus Ipul-Puti karena dinilai mampu merepresentasikan pasangan religius dan nasionalis.

Sebab, kata dia, Gus Ipul mampu memeluk basis Nahdlatul Ulama (NU) dengan baik, sedangkan Puti membawa identitasnya sebagai representasi nasionalis.

Kendati demikian, dosen Fisip Unair itu mengakui meski Gus Ipul-Puti memiliki elektabiltas tinggi, tapi angka ini masih belum aman jika tidak dikelola dengan baik.

"Masih sangat mungkin dikejar jika tidak dikelola dengan baik sehingga sangat perlu tetap bekerja keras bagi Gus Ipul-Puti serta timnya. Begitu juga sebaliknya, jika pasangan Khofifah-Emil mau bekerja keras maka bisa saja menyalip," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018