Surabaya (Antaranews Jatim) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan penguatan Gerakan 1.000 Klinik yang diharapkan dapat memperkokoh kontribusi ormas tersebut bagi bangsa Indonesia di bidang kesehatan.
"Program ini justru hadir dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di sela Rakernas Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Seminar Nasional Muhammadiyah Membangun Kesehatan Bangsa di Surabaya, Rabu.
Gerakan tersebut, kata dia, sekaligus sebagai revitalisasi kembali spirit ideologi dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan bagi seluruh umat di Tanah Air.
Pada kesempatan sama, Muhammadiyah juga berkomitmen menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi kesehatan, serta mendorong pelajar hingga mahasiswa dan amal usaha lainnya untuk mengikuti program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Sinergi strategis antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam bidang kesehatan, kemitraan dengan BPJS di era JKN serta implikasinya pada pelayanan kesehatan rumah sakit merupakan isu penting yang dibahas," ucapnya.
Selain itu, Rakernas juga diharapkan dapat digunakan mempertajam basis nilai berbagi kepada duafa, membangun etos kerja yang berbasis pemberdayaan dan memposisikan dengan partisipasi aktif.
Rakernas MPKU merupakan forum sosialisasi, koordinasi dan konsolidasi organisasi di tiap jenjang struktur MPKU, baik tingkat pusat maupun wilayah (provinsi) beserta jaringan rumah sakit dalam mengimplementasikan gerakan sinergis dan harmonis amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan.
"Rakernas juga membahas peran dan aksi Muhammadiyah pada berbagai isu kesehatan, antara lain Jaminan Kesehatan Nasonal dan BPJS, sinergi antarlembaga Muhammadiyah di bidang kesehatan, pendidikan, pengembangan cabang dan ranting serta LAZISMU untuk pendirian dan penguatan klinik-klinik Muhammadiyah di area terpencil," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengaku bersyukur bisa melanjutkan kerja sama yang sangat baik dengan Muhammadiyah.
"Kami merasakan kerja sama dengan muhammadiyah, khususnya dalam pelayanan terhadap masyarakat sudah sangat luar biasa," katanya.
Berdasarkan catatannya, sampai saat ini terdapat 76 rumah sakit milik Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sudah melayani masyarakat dengan sangat baik.
"Sepanjang saya ingat, empat tahun ini lebih dari sejuta pelayanan di tingkat layanan tingkat pertama, kemudian tingkat lanjutan ratusan ribu masyarakat dan semuanya lancar," katanya. (*)
Video Oleh Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Program ini justru hadir dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di sela Rakernas Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Seminar Nasional Muhammadiyah Membangun Kesehatan Bangsa di Surabaya, Rabu.
Gerakan tersebut, kata dia, sekaligus sebagai revitalisasi kembali spirit ideologi dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan bagi seluruh umat di Tanah Air.
Pada kesempatan sama, Muhammadiyah juga berkomitmen menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi kesehatan, serta mendorong pelajar hingga mahasiswa dan amal usaha lainnya untuk mengikuti program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Sinergi strategis antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam bidang kesehatan, kemitraan dengan BPJS di era JKN serta implikasinya pada pelayanan kesehatan rumah sakit merupakan isu penting yang dibahas," ucapnya.
Selain itu, Rakernas juga diharapkan dapat digunakan mempertajam basis nilai berbagi kepada duafa, membangun etos kerja yang berbasis pemberdayaan dan memposisikan dengan partisipasi aktif.
Rakernas MPKU merupakan forum sosialisasi, koordinasi dan konsolidasi organisasi di tiap jenjang struktur MPKU, baik tingkat pusat maupun wilayah (provinsi) beserta jaringan rumah sakit dalam mengimplementasikan gerakan sinergis dan harmonis amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan.
"Rakernas juga membahas peran dan aksi Muhammadiyah pada berbagai isu kesehatan, antara lain Jaminan Kesehatan Nasonal dan BPJS, sinergi antarlembaga Muhammadiyah di bidang kesehatan, pendidikan, pengembangan cabang dan ranting serta LAZISMU untuk pendirian dan penguatan klinik-klinik Muhammadiyah di area terpencil," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengaku bersyukur bisa melanjutkan kerja sama yang sangat baik dengan Muhammadiyah.
"Kami merasakan kerja sama dengan muhammadiyah, khususnya dalam pelayanan terhadap masyarakat sudah sangat luar biasa," katanya.
Berdasarkan catatannya, sampai saat ini terdapat 76 rumah sakit milik Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sudah melayani masyarakat dengan sangat baik.
"Sepanjang saya ingat, empat tahun ini lebih dari sejuta pelayanan di tingkat layanan tingkat pertama, kemudian tingkat lanjutan ratusan ribu masyarakat dan semuanya lancar," katanya. (*)
Video Oleh Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018