Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Nurul Azizah mengapresiasi upaya Pemerintah Desa (Pemdes) Ngraho, bersama masyarakat mendeklarasikan kawasan bebas sampah, karena bisa menjadi perncontohan desa lainnya.
"Yang dilakukan di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, (deklarasi bebas sampah) bisa diikuti oleh desa-desa lainnya. Semoga ini menjadi percontohan yang mendorong desa lain untuk melakukan hal yang sama," kata dia yang menghadiri acara deklarasi bebas sampah di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Rabu.
Ia juga mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang terus mendukung peningkatan kualitas lingkungan di sekitar wilayah operasinya.
"Kerjasama yang baik seperti ini harus terus bisa ditingkatkan," ujarnya.
Ia yang pernah menjabat sebagai Camat Kalitidu itu juga mengaku senang melihat Desa Ngraho yang saat ini jauh terlihat lebih maju dibandingkan sebelumnya.
Dulu, lanjut dia, ketika Desa Ngraho ada di wilayah Kecamatan Kalitidu yang dipimpinnya, kondisinya masih kumuh dan infrastrukturnya masih jelek.
"Sekarang saya lihat sudah indah, sudah maju," ucapnya seraya memperkenalkan konsep "Desa Rasa Kota Kota Rasa Desa" yang bisa diterapkan di desa setempat.
Sebelum itu, perwakilan dari berbagai elemen desa tersebut menyepakati aturan-aturan yang diterapkan untuk mendukung terwujudnya kawasan bebas sampah.
Dalam deklarasi itu, masyarakat membuat kesepakatan bersama untuk mewujudkan kawasan bebas sampah yang sinergi dengan Pemerintah.
"Kami sepakat untuk menjadikan Desa Ngraho sebagai percontohan di Kecamatan Gayam," ucap Kepala Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Samad.
Dalam program yang didukung EMCL , selaku operator Lapangan Migas Banyu Urip diwujudkan dalam Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat (Aksi Sehat).
Perwakilan EMCL, Rifqi Romadhon menjelaskan bahwa Program Aksi Sehat EMCL yang bekerjasama dengan LSM IdFos telah dilaksanakan sejak 2016 lalu.
Sebelumnya, kata dia, terdapat beberapa capaian program, di antaranya adalah sadarnya masyarakat dalam melakukan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain hal tersebut, lanjut dia, masyarakat atau kelompok masyarakat telah berusaha mengubah perilaku hidup masyarakat sekitar menjadi lebih bersih dan sehat dengan selalu mengampanyekan pilah sampah.
"Dan melakukan kegiatan penimbangan sampah untuk menjadikan sampah lebih bermanfaat dari sisi ekonomi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Yang dilakukan di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, (deklarasi bebas sampah) bisa diikuti oleh desa-desa lainnya. Semoga ini menjadi percontohan yang mendorong desa lain untuk melakukan hal yang sama," kata dia yang menghadiri acara deklarasi bebas sampah di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Rabu.
Ia juga mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang terus mendukung peningkatan kualitas lingkungan di sekitar wilayah operasinya.
"Kerjasama yang baik seperti ini harus terus bisa ditingkatkan," ujarnya.
Ia yang pernah menjabat sebagai Camat Kalitidu itu juga mengaku senang melihat Desa Ngraho yang saat ini jauh terlihat lebih maju dibandingkan sebelumnya.
Dulu, lanjut dia, ketika Desa Ngraho ada di wilayah Kecamatan Kalitidu yang dipimpinnya, kondisinya masih kumuh dan infrastrukturnya masih jelek.
"Sekarang saya lihat sudah indah, sudah maju," ucapnya seraya memperkenalkan konsep "Desa Rasa Kota Kota Rasa Desa" yang bisa diterapkan di desa setempat.
Sebelum itu, perwakilan dari berbagai elemen desa tersebut menyepakati aturan-aturan yang diterapkan untuk mendukung terwujudnya kawasan bebas sampah.
Dalam deklarasi itu, masyarakat membuat kesepakatan bersama untuk mewujudkan kawasan bebas sampah yang sinergi dengan Pemerintah.
"Kami sepakat untuk menjadikan Desa Ngraho sebagai percontohan di Kecamatan Gayam," ucap Kepala Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Samad.
Dalam program yang didukung EMCL , selaku operator Lapangan Migas Banyu Urip diwujudkan dalam Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat (Aksi Sehat).
Perwakilan EMCL, Rifqi Romadhon menjelaskan bahwa Program Aksi Sehat EMCL yang bekerjasama dengan LSM IdFos telah dilaksanakan sejak 2016 lalu.
Sebelumnya, kata dia, terdapat beberapa capaian program, di antaranya adalah sadarnya masyarakat dalam melakukan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain hal tersebut, lanjut dia, masyarakat atau kelompok masyarakat telah berusaha mengubah perilaku hidup masyarakat sekitar menjadi lebih bersih dan sehat dengan selalu mengampanyekan pilah sampah.
"Dan melakukan kegiatan penimbangan sampah untuk menjadikan sampah lebih bermanfaat dari sisi ekonomi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018