Mojokerto (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur akan mengembangkan sektor usaha perkebunan kakao sebagai program hulu hilir agromaritim yang ada di wilayah kabupaten setempat.

Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, Senin mengatakan, potensi kakao dalam program hulu hilir sangat menjanjikan dan Indonesia diketahui juga memiliki laju peningkatan produksi cukup stabil dan terus mengalami peningkatan harga.

"Kalau ngomong hulu hilir, artinya sudah barang jadi. Contohnya kalau pisang ya dijadikan keripik, kalau tebu dijadikan gula. Nah, nilai tambah (kakao) ini luar biasa, minimal lima kali rata-ratanya. Bahkan bisa sampai tujuh. Kakao di Indonesia juga cukup bagus laju peningkatan produksinya, serta cukup stabil peningkatan harganya," ujarnya.

Dirinya juga memberikan pujian kepada para kelompok tani yang sangat ulet dan gigih dalam program ini. Dari puluhan, kini lahan kakao mencapai sekitar 400 hektar dan 160 hektar telah berbuah.

"Saya apresiasi para kelompok tani yang sudah sangat ulet dan gigih, bahkan 10 batang pohon kakao pun dicatat. Dari puluhan, sekarang hampir 400 hektar dan yang sudah buah sekitar 160 hektar," ujarnya.

Ia menjelaskan, dengan pabrik, juga sangat membantu produksi kakao dan dirinya cukup yakin kalau pabrik sudah berdiri, kelompok tani akan bertambah, karena kepastiannya ada.

"Petani hanya membutuhkan kepastian, jadi saya sampaikan terimakasih pada semua pihak yang membantu program ini," katanya.

Di sisi lain, Mulyono selaku Ketua Kelompok Tani Gapoktan Mulyojati mengatakan dalam sambutannya bahwa pabrik pengolahan kakao sudah berdiri 25 persen dan ditargetkan akan rampung pada April mendatang.

"Pabrik pengolahannya (kakao) sudah berdiri 25 persen dan harus rampung bulan empat nanti (April). Kami yakin kakao di Mojokerto akan berkembang, mungkin 6 tahun lalu belum dikenal," katanya.

Dirinya juga bekerja sama dengan Dinas Kehutanan yang menggagas perkebunan, pertanian dan kehutanan jadi satu. Dengan gerakan "Tanam Hutan Lindung".

"Kami ingin mencegah banjir dengan menanami sebagian hutan dengan kakao dan sebagian lagi ditanam hutan tahunan. Orientasi kita agar kalau kemarau air melimpah, kalau hujan tidak banjir," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018