Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini didampingi perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi mengecek mobil pemadam kebakaran tercanggi di Indonesia bertempat di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Rabu.
Risma mengatakan mobil pemadam kebarakan (PMK) terbaru itu berjenis Bronto Skylift F104 HLA produk Finlandia yang merupakan tercanggih pertama di Indonesia.
"Ini tadi dicoba, kami coba belok, ternyata roda depannya bisa main, sehingga lebih mudah untuk beloknya," kata Risma usai uji coba di perwakilan KPK.
Risma memberikan arahan supaya tidak perlu ragu dan khawatir tidak bisa melewati beberapa ruas jalan di Surabaya. Ia memastikan hampir semua ruas jalan di Surabaya bisa dilewati oleh Bronto meskipun kerangka mobil itu sangat besar.
"Jadi, tidak perlu khawatir tidak bisa lewat di jalanan," kata Risma.
Risma mengatakan pada saat melakukan simulasi mobil Bronto melewati jalanan Kota Surabaya, ia meminta belok dan lewat di jalan yang agak kecil muter di depan Balai Kota Surabaya.
"Tadi jalannya juga kecil bisa, tapi memang kalau pengamanannya, butuh kaki yang cukup lebar," katanya.
Menurut Risma, Kota Surabaya sangat butuh pada mobil itu karena sudah banyak dibangun gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi, sehingga ia ingin mempunya alat atau mobil yang bisa menjangkau gedung-gedung tinggi itu, terutama dalam hal penyelamatan korban ketika terjadi kebakaran.
"Meskipun gedung bertingkat itu sudah punya pengamanan sendiri, tapi kita juga butuh menyelamatkan korban, nah alat itu solusinya. Itu yang paling penting bagi saya, punya alat itu," kata dia.
Namun begitu, Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu memastikan alat itu sudah cukup satu saja, karena hanya akan dibutuhkan pada saat-saat tertentu atau kondisional.
Risma mengatakan pengadaan mobil itu pun tidak sembarangan karena pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa kepala dinas pemadam kebakaran di berbagai negara di dunia. "Mereka (Kepala Dinas PMK luar negeri) pun sempat tanya, jalanmu lebarnya berapa? dan ternyata cukup di Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Bambang Vistadi mengatakan mobil canggih itu didatangkan khusus dari Finlandia, dan tiba di Surabaya pada November 2017.
Mobil itu dapat menampung lima orang dengan berat sekitar 500 kilogram. Mobil Bronto Skylift ini memiliki panjang 17,5 meter, tinggi 4,05 meter, dan lebar 2,6 meter.
"Mobil jenis Bronto Skylift milik Surabaya ini merupakan yang pertama di Indonesia. Di luar negeri juga ada seperti ini," kata dia.
Bambang menjelaskan, kelebihan mobil ini bisa menjangkau ketinggian 104 meter atau sekitar 25 lantai gedung bertingkat. Mobil ini pun bisa digunakan untuk pertempuran outdoor maupun untuk penyelamatan korban kebakaran.
"Jadi, kalau nanti ada bangunan bertingkat yang kebakaran, kita sudah proteksi dengan menggunakan alat ini," ujarnya.
Selain itu, kelebihan dari mobil ini daerah jangkaunya bisa menekuk, sehingga dapat memudahkan pemadaman di titik-titik kebakaran yang sulit dijangkau oleh mobil PMK lainnya.
Mobil ini juga dilengkapi dengan selubung luncur yang dapat memudahkan penyelamatan korban kebakaran. "Selubung luncur itu anti api dan kami punya 50 meter," ujarnya.
Dengan armada baru ini, ia optimistis kinerja pemadaman kebakaran di Surabaya akan semakin optimal, terutama apabila terjadi kebakaran di gedung-gedung bertingkat.
"Hingga saat ini, kami sudah memiliki 67 unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai jenis. Ada lima UPTD dan 15 pos yang tersebar di beberapa titik di kota Surabaya, sehingga apabila ada kebakaran, semuanya dimaksimalkan sesuai kebutuhan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Risma mengatakan mobil pemadam kebarakan (PMK) terbaru itu berjenis Bronto Skylift F104 HLA produk Finlandia yang merupakan tercanggih pertama di Indonesia.
"Ini tadi dicoba, kami coba belok, ternyata roda depannya bisa main, sehingga lebih mudah untuk beloknya," kata Risma usai uji coba di perwakilan KPK.
Risma memberikan arahan supaya tidak perlu ragu dan khawatir tidak bisa melewati beberapa ruas jalan di Surabaya. Ia memastikan hampir semua ruas jalan di Surabaya bisa dilewati oleh Bronto meskipun kerangka mobil itu sangat besar.
"Jadi, tidak perlu khawatir tidak bisa lewat di jalanan," kata Risma.
Risma mengatakan pada saat melakukan simulasi mobil Bronto melewati jalanan Kota Surabaya, ia meminta belok dan lewat di jalan yang agak kecil muter di depan Balai Kota Surabaya.
"Tadi jalannya juga kecil bisa, tapi memang kalau pengamanannya, butuh kaki yang cukup lebar," katanya.
Menurut Risma, Kota Surabaya sangat butuh pada mobil itu karena sudah banyak dibangun gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi, sehingga ia ingin mempunya alat atau mobil yang bisa menjangkau gedung-gedung tinggi itu, terutama dalam hal penyelamatan korban ketika terjadi kebakaran.
"Meskipun gedung bertingkat itu sudah punya pengamanan sendiri, tapi kita juga butuh menyelamatkan korban, nah alat itu solusinya. Itu yang paling penting bagi saya, punya alat itu," kata dia.
Namun begitu, Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu memastikan alat itu sudah cukup satu saja, karena hanya akan dibutuhkan pada saat-saat tertentu atau kondisional.
Risma mengatakan pengadaan mobil itu pun tidak sembarangan karena pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa kepala dinas pemadam kebakaran di berbagai negara di dunia. "Mereka (Kepala Dinas PMK luar negeri) pun sempat tanya, jalanmu lebarnya berapa? dan ternyata cukup di Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Bambang Vistadi mengatakan mobil canggih itu didatangkan khusus dari Finlandia, dan tiba di Surabaya pada November 2017.
Mobil itu dapat menampung lima orang dengan berat sekitar 500 kilogram. Mobil Bronto Skylift ini memiliki panjang 17,5 meter, tinggi 4,05 meter, dan lebar 2,6 meter.
"Mobil jenis Bronto Skylift milik Surabaya ini merupakan yang pertama di Indonesia. Di luar negeri juga ada seperti ini," kata dia.
Bambang menjelaskan, kelebihan mobil ini bisa menjangkau ketinggian 104 meter atau sekitar 25 lantai gedung bertingkat. Mobil ini pun bisa digunakan untuk pertempuran outdoor maupun untuk penyelamatan korban kebakaran.
"Jadi, kalau nanti ada bangunan bertingkat yang kebakaran, kita sudah proteksi dengan menggunakan alat ini," ujarnya.
Selain itu, kelebihan dari mobil ini daerah jangkaunya bisa menekuk, sehingga dapat memudahkan pemadaman di titik-titik kebakaran yang sulit dijangkau oleh mobil PMK lainnya.
Mobil ini juga dilengkapi dengan selubung luncur yang dapat memudahkan penyelamatan korban kebakaran. "Selubung luncur itu anti api dan kami punya 50 meter," ujarnya.
Dengan armada baru ini, ia optimistis kinerja pemadaman kebakaran di Surabaya akan semakin optimal, terutama apabila terjadi kebakaran di gedung-gedung bertingkat.
"Hingga saat ini, kami sudah memiliki 67 unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai jenis. Ada lima UPTD dan 15 pos yang tersebar di beberapa titik di kota Surabaya, sehingga apabila ada kebakaran, semuanya dimaksimalkan sesuai kebutuhan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018