Madiun (Antaranews Jatim) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Madiun, Jawa Timur mencatat sebanyak puluhan warga setempat telah mendaftar untuk berangkat ke luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) pada awal tahun 2018.

"Sesuai data, sampai pertengahan Februari 2018 sudah ada 35 orang yang mengajukan diri untuk berangkat ke luar negeri menjadi TKI. Biasanya tidak sebanyak ini," ujar Kepala Disnaker Kota Madiun Suyoto kepada wartawan, di Madiun, Selasa.

Menurut dia, jika melihat minat warga yang cukup tinggi di awal tahun tersebut, diperkirakan jumlah warga Kota Madiun yang mendaftar untuk menjadi TKI pada tahun 2018 ini akan meningkat jika dibandingkan tahun lalu.

Sesuai data disnaker setempat, selama tahun 2017, terdapat 255 warga Kota Madiun yang berangkat ke luar negeri menjadi TKI. Adapun negara tujuan paling diminati di Asia di antaranya, Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia.

"Dari 255 TKI yang berangkat tersebut kebanyakan adalah menjadi tenaga informal TKW. Yakni sebagai asisten rumah tangga," ungkap Suyoto.

Hanya sebagian kecil saja yang menjadi TKI sebagai tenaga formal profesional. Untuk yang tenaga formal biasanya laki-laki sebagai buruh pabrik atau perawat di negara Korea, Jepang, dan Singapura.

Adapun alasan warga bekerja sebagai TKI bermacam-macam. Namun, kebanyakan karena alasan ekonomi. Mereka merantau ke luar negeri karena ingin menaikkan taraf hidupnya di Tanah Air. Alasan terbanyak kedua adalah kondisi rumah tangga.

"Ada juga menjadi TKI karena rumah tangganya retak, tidak rukun, lalu si istri pergi. Jadi semacam pelarian begitu," kata dia.

Suyoto menambahkan, apapun alasannya, ia meminta kepada warga Kota Madiun yang berniat mendaftar menjadi TKI agar mengurus semua persyarataannya melalui jalur resmi.

Pihaknya menganjurkan ke calon TKI harus benar-benar teliti saat memilih PJTKI yang akan menyalurkan mereka sebagai tenaga kerja di luar negeri. "Jangan sampai pakai yang tidak resmi, sebab risikonya besar jika masuk ke negara orang secara ilegal. Hukumannya berat," ujarnya. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018