Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang berkembang di media sosial terutama setelah tersebarnya berita adanya penyerangan kepada seorang kiai di Lamongan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin mengatakan pihaknya meluruskan bahwa berita yang tersebar di media sosial itu tidaklah benar
"Pernyataan KH Hakam sudah tersebar di media sosial Youtube. Yang bersangkutan justru ingin memindahkan orang yang memang dikenal sering di situ dan kondisinya seperti itu (memiliki gangguan jiwa)," kata Barungh.
Oleh karena itu untuk menguatkannya, orang yang bersangkutan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk mengetahui secara kondisinya baik secara medis maupun psikis.
"Yang disampaikan Adies Kadir tadi yang bersangkutan memang terlihat normal, tapi tidak memiliki kenormalan baik dari segi bicara maupun sorot matanya," ujarnya.
Namun Polda Jatim, ditegaskan Barung, akan tetap melakukan pemeriksaan secara intensif juga melakukan untuk membuktikan kebenarannya. Pasalnya berita yang viral di medsos itu tidak benar. Untuk itu Barung mengimbau masyarakat untuk menulis dan menyebarkan informasi ke masyarakat dengan benar.
"Fakta yang ada bahwa dia tidak menyerang, justru ingin dipindahkan dari pendopo dan kemudian berdiri karena sarungnya diambil. Yang terjadi ketika masuk ke media sosial justru terjadi berbagai macam opini. Kami ingin melurukan itu," ujarnya.
Sementara untuk kasus pengerusakan masjid di Tuban, Barung menjelaskan sudah ada pernyataan dari pihak keluarga bahwa memang mengatakan bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa dan ingin berobat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin mengatakan pihaknya meluruskan bahwa berita yang tersebar di media sosial itu tidaklah benar
"Pernyataan KH Hakam sudah tersebar di media sosial Youtube. Yang bersangkutan justru ingin memindahkan orang yang memang dikenal sering di situ dan kondisinya seperti itu (memiliki gangguan jiwa)," kata Barungh.
Oleh karena itu untuk menguatkannya, orang yang bersangkutan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk mengetahui secara kondisinya baik secara medis maupun psikis.
"Yang disampaikan Adies Kadir tadi yang bersangkutan memang terlihat normal, tapi tidak memiliki kenormalan baik dari segi bicara maupun sorot matanya," ujarnya.
Namun Polda Jatim, ditegaskan Barung, akan tetap melakukan pemeriksaan secara intensif juga melakukan untuk membuktikan kebenarannya. Pasalnya berita yang viral di medsos itu tidak benar. Untuk itu Barung mengimbau masyarakat untuk menulis dan menyebarkan informasi ke masyarakat dengan benar.
"Fakta yang ada bahwa dia tidak menyerang, justru ingin dipindahkan dari pendopo dan kemudian berdiri karena sarungnya diambil. Yang terjadi ketika masuk ke media sosial justru terjadi berbagai macam opini. Kami ingin melurukan itu," ujarnya.
Sementara untuk kasus pengerusakan masjid di Tuban, Barung menjelaskan sudah ada pernyataan dari pihak keluarga bahwa memang mengatakan bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa dan ingin berobat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018