Bojonegoro (Antaranewas Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai potensi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, karena merupakan puncak curah hujan tinggi musim hujan terjadi pada Februari.

"Puncak curah hujan musim hujan tahun ini yang berpotensi menimbulkan banjir pada Februari," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Kamis.

Ia menyatakan hal itu dengan mengacu prakiraan curah hujan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Karangploso, Malang, bahwa curah hujan tinggi berpeluang terjadi selama Februari dan Maret.

Oleh karena itu, ia mengimbau tim penanggulangan bencana di daerah hili Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan Gresik, untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang selama Februari.

"Kalau sekarang ini Bengawan Solo di daerah hulu, Jawa Tengah sampai hilir Jawa Timur, aman di bawah siaga banjir. Bahkan, Waduk Wonogiri, di Jawa Tengah, ketinggian airnya juga di bawah siaga," ucapnya menambahkan.

Hal senada juga disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono bahwa puncak curah hujan musim hujan tahun ini pada Februari.

Sesuai prakiraan BMKG Karangploso, Malang, curah hujan tertinggi di daerah setempat mencapai 500 milimeter, jauh lebih tinggi dibandingkan curah hujan pada Januari yang hanya 200 milimeter.

Namun, menurut dia, masih sesuai prakiraan BMKG curah hujan pada Maret sudah mulai menurun, akan tetapi masih tinggi juga berpotensi menimbulkan ancaman banjir.

Dengan tingginya curah hujan pada Februari itu, sangat berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang, termasuk ancaman bencana tanah longsor.

Sekarang ini, lanjut dia, BPBD melakukan kajian ancaman banjir Bengawan Solo, juga banjir bandang untuk disampaikan kepada berbagai pihak agar meningkatkan kewaspadaan.

Yang jelas, menurut dia, BPBD sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang, antara lain, kebutuhan sembako, tenda pengungsian, perahu karet, dapur umum juga yang lainnya.

"Kalau memang terjadi banjir besar, sedang atau kecil kami sudah menyiapkan berbagai kebutuhan," ucapnya menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018