Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin mengeluarkan air Waduk Pacal  sekitar 3 meter kubik per detik untuk mengamankan bangunan pelimpas tersebut.

Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Setiyono menjelaskan adanya pengeluaran air Waduk Pacal sekitar 3 meter kubik per detik mulai hari ini untuk mengurangi air waduk yang sudah melimpas melalui saluran pelimpas.

"Kalau air yang keluar melalui saluran pelimpas terlalu besar bisa merusak saluran pelimpas yang perbaikannya belum permanen," ujarnya.

Saluran pelimpas waduk yang dibangun Belanda pada 1933 itu pernah jebol akibat banjir bandang beberapa tahun lalu, akan tetapi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, belum memperbaiki secara permanen.

"Pengeluaran air akan berlangsung beberapa hari untuk menyesuaikan agar air yang keluar melalui saluran pelimpas mengecil," ujarnya.

Sesuai data menyebutkan ketinggian air pada papan duga Waduk Pacal mencapai 114,5 meter dengan kapasitas sekitar 20 juta meter kubik per 29 Januari.

Saat ini, lanjut dia, di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal antara lain, di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo, Balen, juga kecamatan lainnya, terdapat tanaman padi sekitar 20 ribu hektare dengan usia rata-rata 50 hari.

"Para petani di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal tidak meminta pasokan air Waduk Pacal karena air hujan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi," ucapnya menambahkan.

Data di kantor Dinas Pengairan menyebutkan Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.

Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik.

Namun, sekarang daya tampungnya menurun, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, yang dipengaruhi rusaknya daerah tangkapan air dan rusaknya bangunan pelimpas. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018