Jombang (Antaranews Jatim) - Pesantren bisa menjadi garda depan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, demikian dikatakan oleh Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Ali Djohardi Wirogioto.

Penyalahgunaan narkotika menyebabkan rusak permanen pada otak. Dan pecandu narkoba hanya memiliki dua pilihan, masuk rumah sakit atau mati. Bila generasi muda bangsa ini menjadi pecandu narkoba, bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia pada 2030, tidak aka nada artinya," kata dalam rilis yang diterima Antara, Minggu.

Ali yang datang dalam acara ke Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur,  Sabtu (20/1) tersebut mengatakan peran pesantren juga sangat besar. Indonesia kini bukan hanya pasar narkoba, tapi sudah menjadi negara produsen dengan temuan beberapa kasus produksi narkoba di sejumlah daerah.

Menurut Ali, BNN telah mengungkapkan hampir semua narkoba ada di Indonesia. Di Amerika Utara dan Eropa hanya mengenal lima jenis narkoba, namuan ada beragam jenis narkoba lainnya yang digolongkan sebagai sampah, diekspor ke Indonesia.

"BNN memerlukan kerja sama dengan semua pihak berdasarkan kemampuan masing-masing. Pesantren Gadingmangu dan pesantren LDII lainnya, bisa ambil peran. Apalagi LDII telah melarang merokok warganya, dengan demikian pintu untuk mencoba narkoba menjadi sulit," ujarnya.

Sementara itu Asisten I Pemkab Jombang Purwanto, mengingatkan penyalahgunaan narkotika merupakan bahaya laten. Di Kabupaten Jombang, memang untuk BNN Jombang belum berdiri, tapi temuan kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Jombang bukan berarti tidak pernah ditemukan.

"Justru, karena Polres Jombang bekerja dengan keras dan baik, peredaran narkoba di kabupaten ini dapat ditekan," ujar Purwanto.

Pemkab Jombang, tegas dia, memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas narkoba. Terlebih lagi, Polres Jombang menempati urutan ketiga terbaik dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Jawa Timur.

Ia juga mendukung penyelenggaraan wawasan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dan prekursor narkotika di kalangan pelajar dan santri di Pondok Pesantren Gadingmangu, Kabupaten Jombang. Ia berharap, kegiatan serupa bisa diselenggarakan oleh pesantren lainnya. (*)


Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018