Jakarta, (Antara) - Idrus Marham yang baru saja dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) memegang prinsip dan janji tidak akan meninggalkan sahabat, termasuk Setya Novanto yang sedang tersangkut masalah hukum.

Idrus Marham setelah dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, mengatakan tidak ada masalah soal kehadirannya dirinya dalam sidang kasus Setya Novanto.

"Saya kira nggak ada masalah. Saya prinsip awal dari saya, sekali lagi diajari sejak kecil, ketika ada sahabatnya, saudaranya ditimpa musibah, menghadapi masalah, apapun posisi kita, kita harus memberikan empati kepadanya, bukan justru lari. Kalau lari, itu bukan sikap yang 'gentle'," kata Idrus.

Menurut dia, ajaran agama tidak menginginkan seperti itu terjadi. Namun justru kata dia, ketika ada sahabat, saudara yang sedang ditimpa musibah, maka wajib hukumnya untuk datang.

"Dan di sini ada kontradiksi dengan politisi. Di politik kalau kita kena musibah, hilang semua. Agama tidak mengajarkan seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Setya Novanto menunjuk Idrus menjadi salah satu saksi meringankan dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektroik.

Sampai saat ini Idrus masih menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar dan menunggu keputusan atas nasib posisinya tersebut.

Idrus kemungkinan harus melepas jabatannya sebagai Sekjen agar dapat fokus berkonsentrasi dalam posisi barunya di kabinet sebagai Mensos menggantikan Khofifah Indar Parawansa.(*)

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018