Bojonegoro (Antaranews Jatim) -  Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pengusaha perahu tambang Bengawan Solo di daerahnya wajib menambah pelampung untuk melengkapi bantuan pelampung yang sudah diterima sebagai usaha mengamankan penumpang perahu.

"Imbauan kami kepada pengusaha perahu tambang ya kalau bisa menambah pelampung, sebab bantuan pelampung yang disalurkan jumlahnya terbatas," kata Kasi Angkutan Air Dishub Bojonegoro Agung Sudarmanto, di Bojonegoro, Rabu.

Hal itu dibenarkan Kepala Dishub Bojonegoro Iskandar, yang menyebutkan bahwa bantuan 300 "life jacket" atau pelampung bantuan dari Dinas Perhubungan, Jawa Timur dibagikan di 80 titik lokasi tambangan perahu Bengawan Solo.

"Di setiap titik tambangan memperoleh bantuan pelampung berkisar tiga sampai empat pelampung," ucap Agung menegaskan.

Dengan adanya bantuan yang baru saja disalurkan itu, menurut dia, masih kurang untuk mengamankan penumpang perahu yang jumlahnya bisa belasan penumpang setiap perahu.

Oleh karena itu, lanjut dia, pengusaha perahu tambang di 80 titik lokasi Bengawan Solo, mulai Kecamatan Margomulyo, Padangan, Malo, Trucuk, di wilayah barat juga di Kecamatan Kota, dan di Kecamatan Kapas, sampai Baureno, di wilayah timur menambah pelampung.

"Harga peralatan keamanan perahu tambang dengan standar untuk laut, seperti pelampung dan jaket pelampung untuk operator perahu hanya sekitar Rp100 ribu per pelampung," ucapnya.

Yang jelas, lanjut dia, semua penambang perahu harus tetap mempersiapkan pelampung, meskipun sekarang ini kondisi sungai terpanjang di Jawa di daerah setempat kondisinya aman di bawah siaga banjir.

Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan dishub belum memberlakukan proses uji kelayakan perahu tambang Bengawan Solo, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro No. 44 tahun 2011 tentang Keselamatan Penyeberangan Sungai.

"Uji kelayakan perahu tambang Bengawan Solo masih belum kita berlakukan, karena pertimbangan prasarana dan sarana penyeberangan yang ada masih belum memadai," ujarnya.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro hanya 8,55 meter, Rabu pukul 09.00 WIB.

Begitu pula di daerah hilirnya Babat, Karanggeneng, Laren dan Kuro, semuanya di Lamongan, semuanya juga di bawah siaga banjir masing-masing 4,62 meter, 2, 95 meeter, 2,24 meter dan 0,78 meter.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mewaspadai curah hujan selama Januari-Februari yang berpotensi menimbulkan banjir," ucap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menambahkan.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018