Bojonegoro (Antaranews Jatim) -  Kebutuhan tenaga kerja proyek unitisasi pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada tahap awal sebanyak 3.800 tenaga kerja yang pelaksanaan rekrutmen akan dimulai pada Maret-April.

Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga kerja Disperinaker Bojonegoro Joko Santoso, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan proses rekrutmen kebutuhan 3.800 tenaga kerja itu berdasarkan laporan yang disampaikan sub kontraktor PT Rekaya Industri (Rekind).

"Jumlah sub kontraktor yang melaporkan membutuhkan tenaga kerja puluhan, sebab PT Rekind dalam menangani proyek unitisasi pengembangan lapangan gas JTB memiliki sub kontraktor yang jumlahnya cukup banyak," kata dia didampingi Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Sugi Hartono.

Menurut dia, jadwal proses rekrutmen tenaga kerja proyek unitisasi lapangan gas JTB dengan operator Pertamina EP Cepu (PEPC), yang akan dimulai Maret - April tidak hanya tenaga kerja terampil, tetapi juga tenaga kerja yang lainnya.

"Kemungkinan kebutuhan tenaga kerja masih akan bertambah. Ya kebutuhan tenaga kerjanya macam-macam mulai tenaga kerja terampil sampai tenaga kerja biasa," ucapnya menjelaskan.

Ia juga mengatakan di daerahnya tenaga kerja terampil jumlahnya cukup banyak, karena sebelumnya pernah bekerja di proyek minyak Blok Cepu dengan operator ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

"Jumlah yang terdata ada 1.500 tenaga kerja terampil, mulai tenaga kerja ahli di bidang las, listrik, mekanik, juga lainnya yang semuanya bersertifikasi," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, proses rekrutmen tenaga kerja di proyek unitisasi pengembangan lapangan gas JTB harus mengutamakan tenaga kerja lokal.

"Kalau tenaga yang dibutuhkan di lokal tidak ada baru bisa mengambil luar daerah atas rekomendasi disperinaker," kata Kepala Disperinaker Agus Supriyanto menegaskan.

Joko menambahkan disperinaker baru saja menerima laporan bahwa salah satu sub kontraktor PT Rekind baru saja melaporkan membutuhkan delapan tenaga kerja keamanan.

"Tenaga kerja keamanannya sudah tersedia, tapi sub kontraktornya belum datang lagi ke kantor kami," ucapnya.

Sesuai data proyek unitisasi pengembangan lapangan gas JTB dengan investasi sekitar US$ 1,5 miliar dolar Amerika Setikat akan n memproduksikan gas sebesar 330 MMSCFD dengan penjualan sebesar 172 MMSCFD selama 16 tahun.

Dari 172 MMSCFD pemanfaatan gas tersebut, di antaranya, sebesar 100 MMSCFD akan disalurkan ke PLN Wilayah Gresik dengan harga 7,6 dolar Amerika Serikat per MMBTU flat selama masa kontrak, dan 72 MMSCFD untuk industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018