Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar membuat program pemberdayaan plus (prodamas plus) sebagai program unggulan yang secepatnya bisa direalisasikan dengan harapan bisa memberdayakan warga kota ini.

"Yang jelas kami menawarkan program untuk Kota Kediri. Kami punya prodamas plus. Saat ini sedang dibahas," katanya di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Ia masih enggan untuk mengungkap lebih detail konsep prodamas plus. Ia hanya menegaskan, dengan prodamas tersebut bertekad ingin membangun serta mewujudkan masyarakat di kota ini menjadi lebih baik.

Prodamas adalah program pemberdayaan masyarakat. Program ini menjadi unggulan yang diberikan pemerintah Kota Kediri di bawah pemerintahannya dengan Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah. Program itu diberikan untuk setiap RT dengan anggaran sebesar Rp50 juta per RT.

Dengan anggaran yang diberikan setiap tahun tersebut, setiap RT bisa memanfaatkan untuk beragam keperluan baik infrastruktur, ekonomi, serta sosial. Untuk besaran pemanfaatan, yang utama adalah infrastruktur dan selanjutnya tergantung kebutuhan yang utama di masing-masing RT.

Walaupun prodamas menjadi program unggulan, pemerintah kota juga banyak mempunyai program lainnya. Pelayanan juga terus diperbaiki di segala sektor, baik pendidikan, kesehatan, sosial, dan beragam pelayanan lainnya.

Selama kepemerintahannya, untuk sektor kesehatan, saat ini di RSUD Gambiran Kediri juga membuat terobosan "Home care", sehingga masyarakat bisa dengan cepat mendapat pelayanan kesehatan. Operasional di RSUD Gambiran, saat ini juga sudah mulai.

Masyarakat yang kurang mampu juga bisa mendapatkan pelayanan penuh serta gratis di RSUD Gambiran Kediri. Mereka tidak perlu lagi kebingungan mengurus administrasi, sehingga lebih cepat ditangani oleh tim medis ketika di rumah sakit.

Di sektor pendidikan, Kampus Poltek Kediri yang rencananya akan menjadi negeri sudah mulai beres. Untuk kampus UB juga sudah mulai berjalan, mahasiswa berangsur-angsur juga sudah belajar di kampus baru. Begitu juga untuk sekolah inklusi, yang saat ini sudah berjumlah 16 sekolah.

Selain itu, juga terdapat kelompok belajar "Suket teki" yang menampung anak-anak punk. Mereka yang berusia 17 tahun ke bawah juga dibina, diberi pendidikan kejar paket, sehingga pendidikan mereka tidak terbaikan.

Di Kediri, tambah Wali Kota, juga sudah terdapat angkutan gratis untuk pelajar, bus sekolah, zona aman sekolah, hingga bantuan komputer jinjing untuk sekolah. Dengan komputer jinjing, lebih memudahkan sekolah dalam melakukan ujian sekolah berbasis komputer.

"Saat ini, beasiswa juga sduah luar biasa, seragam juga, bantuan komputer jinjing, bantuan untuk SMA/SMK, hingga program `English massive` juga jalan. ada lebih dari 4 ribu warga yang ikut `English massive`," katanya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018