Surabaya (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menilai pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno memiliki tiga kriteria menjadi pemimpin provinsi setempat.

"Orang Jawa meyakini pasangan yang baik itu harus mempertimbangkan bibit, bebet dan bobot. Gus Ipul-Mbak Puti memenuhi ketiga-tiganya sebagai pasangan pemimpin Jatim," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, bibit yang dimaksud adalah nasab atau keturunan, yakni Gus Ipul merupakan cicit dari salah seorang pendiri NU KH Bisri Syansuri, sedangkan Puti adalah cucu Presiden RI Pertama Bung Karno dari Guntur Soekarno Putra.

"Bebet adalah status sosial atau harkat, serta bobot adalah kompetensi atau kualitas," ucap politisi PDI Perjuangan pasangan Bupati Emil Dardak yang juga Bacawagub Jatim.

Sementara itu, terkait "meme" yang menggambarkan dukungannya ke pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, bukan justru ke Emil Dardak yang merupakan pasangannya di Pemkab Trenggalek, ia meminta dibedakan antara urusan politik elektoral dan urusan politik pembangunan di Trenggalek.

"Apalagi saya mampu seperti ini, karena digendong para ulama dan gagasan Bung Karno," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin tersebut.

Lantas, jika ada tudingan sebagai syahwat politik, bapak tiga anak tersebut menjelaskan, kalaupun ada yang menuduh seperti itu maka pasti mendorong Emil Dardak menang agar bisa menjadi pemimpin di Trenggalek.

"Tapi nyatanya ini saya tidak kesusu jadi bupati, karena pesan kiai. Sebagai sahabat Mas Emil, saya doakan yang terbaik untuk beliau," kata pejabat muda pengagum Bung Karno tersebut.

Tak itu saja, Mas Ipin juga berharap tak ada lagi kiai yang diadu dan saling serang di Pilkada Jatim 2018 agar tetap guyub, rukun dan kondusif. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018