Magetan (Antaranews Jatim) – Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal memimpin gerakan penanaman serentak seribu bibit pohon guna menjaga lingkungan di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Selasa (9/1).
“Ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk ikut menjaga lingkungan. Kalau kita tidak ikut menjaga bisa menjadi mala petaka bagi anak cucu kita nanti,” kata Komandan Lanud Iswahjudi Samsul Rizal.
Selain untuk menjaga lingkungan dari kemungkinan terjadinya pemanasan global, menurut Samsul Rizal kegiatan penanaman bibit pohon tersebut juga sebagai upaya pertahanan pasif bagi aset militer.
“Selain untuk menjaga kemungkinan terjadinya ‘global warming’, penanaman pohon seperti ini dari segi pertahanan juga merupakan salah satu bentuk pertahanan pasif terhadap semua aset militer yang kita miliki,” ujarnya.
Samsul Rizal kemudian lebih menjelaskan lagi bahwa dengan banyaknya pohon yang tumbuh di areal Lanud Iswahjudi, maka aset-aset militer yang ada di dalamnya akan terlindungi secara pasif dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kesempatan.
Samsul Rizal mengatakan, jenis pohon yang ditanam dalam kegiatan tersebut cukup bervariasi. Antara lain trembesi, mahoni, jati, sengon, tanaman buah, dan tanaman hias untuk menghias sejumlah taman yang ada di kawasan Lanud Iswahjudi.
Kegiatan menanam pohon seperti itu, menurut Samsul Rizal sebenarnya bukan hal baru. Namun harus terus dilakukan.
“Kegiatan menanam pohon seperti ini sebenarnya bukanlah hal baru. Tetapi kegiatan seperti ini harus terus menerus kita tumbuhkan. Bukan hanya di dalam aspek seremonialnya seperti yang kita lakukan hari ini, tetapi juga perlu suatu tindakan nyata untuk kita lakukan penanaman pohon itu dalam rangka penghijauan,” katanya.
Samsul Rizal berharap penanaman bibit pohon tersebut ditandaklanjuti dengan perawatan oleh petugas yang ditunjuk.
“Makanya ada satu program ‘Go Green’ Iswahjudi, tujuannya untuk terus memonitor apa yang kita lakukan setelah pohon ditanam. Harus dipantau berapa persen yang bisa tumbuh. Setelah itu dievaluasi, mengapa tidak bisa tumbuh, apakah karena tidak dirawat, tempatnya yang salah, ataukah tanahnya kurang subur,” ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018