Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang pada tahun ini akan membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkab setempat yang belum memiliki rumah.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat, Kamis mengatakan pembangunan Rusunawa ASN yang dimulai tahun ini bakal didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang diberikan kepada Pemkab Malang karena prestasinya dalam menyediakan hunian bagi masyarakat.
"Selama 2017, Pemkab Malang telah memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan, khususnya pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kebijakan pak bupati ini yang diapresiasi pemerintah pusat," katanya di Malang, Jawa Timur.
Pada Agustus 2017, Kabupaten Malang diberikan bantuan untuk pengembangan program perumahan bagi warga setempat sebesar Rp25 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran itu diberikan kepada Bupati Malang RRendra Kresna karena kebijakannya yang memberikan kemudahan perizinan pembangunan rumah bagi MBR.
Hanya saja, kata Wahyu, bantuan sebesar Rp25 miliar tersebut, tidak seluruhnya untuk pembangunan Rusunawa bagi ASN, namun juga untuk mendanai program bedah rumah. Untuk pembangunan Rusunawa sebesar Rp16,1 miliar dan sisanya untuk bedah rumah.
Lokasi pembangunan Rusunawa bagi ASN tersebut berada di area perkantoran terpadu Kepanjen dan saat ini masih dalam proses pematangan lahan (pemerataan tanah). Hunian yang bakal dibangun sebanyak 54 unit masing-maisng unit seluas 36 meter persegi atau 6 kali 6 meter.
Nantinya, kata Wahyu, akan dibangun empat lantai. "Rusunawa khusus bagi ASN yang belum memiliki rumah ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Jatim," ujarnya.
Wahyu menerangkan selain untuk ASN, Rusunawa yang dibangun itu sebagian juga akan dipersiapkan bagi tamu dari luar daerah apabila ada acara, termasuk saat ada pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan maupun acara pemerintahan lainnya.
Ia mengakui pembangunan Rusunawa ASN itu, selain untuk membantu ASN yang belum memiliki rumah dan berpindah-pindah, juga sebagai upaya merealisasikan program pemerintah dalam bantuan perumahan.
"Harapan kami, dengan adanya Rusunawa ini, ASN yang belum memiliki rumah bisa memanfaatkannya agar tidak berpindah-pindah rumah kontrakan," ucapnya.
Selain membangun Rusunawa bagi ASN, pada tahun ini DPKPCK juga akan penyelesaian berbagai pembangunan untuk publik, di antaranya pembangunan dua pasar besar dan kolam renang internasional. Pembangunan pasar besar maupun kolam renang internasional itu dilakukan secara bertahap dan sudah dimulai beberapa tahun lalu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat, Kamis mengatakan pembangunan Rusunawa ASN yang dimulai tahun ini bakal didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang diberikan kepada Pemkab Malang karena prestasinya dalam menyediakan hunian bagi masyarakat.
"Selama 2017, Pemkab Malang telah memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan, khususnya pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kebijakan pak bupati ini yang diapresiasi pemerintah pusat," katanya di Malang, Jawa Timur.
Pada Agustus 2017, Kabupaten Malang diberikan bantuan untuk pengembangan program perumahan bagi warga setempat sebesar Rp25 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran itu diberikan kepada Bupati Malang RRendra Kresna karena kebijakannya yang memberikan kemudahan perizinan pembangunan rumah bagi MBR.
Hanya saja, kata Wahyu, bantuan sebesar Rp25 miliar tersebut, tidak seluruhnya untuk pembangunan Rusunawa bagi ASN, namun juga untuk mendanai program bedah rumah. Untuk pembangunan Rusunawa sebesar Rp16,1 miliar dan sisanya untuk bedah rumah.
Lokasi pembangunan Rusunawa bagi ASN tersebut berada di area perkantoran terpadu Kepanjen dan saat ini masih dalam proses pematangan lahan (pemerataan tanah). Hunian yang bakal dibangun sebanyak 54 unit masing-maisng unit seluas 36 meter persegi atau 6 kali 6 meter.
Nantinya, kata Wahyu, akan dibangun empat lantai. "Rusunawa khusus bagi ASN yang belum memiliki rumah ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Jatim," ujarnya.
Wahyu menerangkan selain untuk ASN, Rusunawa yang dibangun itu sebagian juga akan dipersiapkan bagi tamu dari luar daerah apabila ada acara, termasuk saat ada pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan maupun acara pemerintahan lainnya.
Ia mengakui pembangunan Rusunawa ASN itu, selain untuk membantu ASN yang belum memiliki rumah dan berpindah-pindah, juga sebagai upaya merealisasikan program pemerintah dalam bantuan perumahan.
"Harapan kami, dengan adanya Rusunawa ini, ASN yang belum memiliki rumah bisa memanfaatkannya agar tidak berpindah-pindah rumah kontrakan," ucapnya.
Selain membangun Rusunawa bagi ASN, pada tahun ini DPKPCK juga akan penyelesaian berbagai pembangunan untuk publik, di antaranya pembangunan dua pasar besar dan kolam renang internasional. Pembangunan pasar besar maupun kolam renang internasional itu dilakukan secara bertahap dan sudah dimulai beberapa tahun lalu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018