Surabaya (Antaranews Jatim) - Tingkat kelistrikan atau elektrifikasi di beberapa wilayah Jawa Timur tumbuh postif di akhir 2017 seiring meningkatnya nilai pelanggan dan luasnya distribusi listrik di wilayah setempat.
Deputi Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo di Surabaya, Sabtu mengatakan tingkat elektrifikasi hingga Desember 2017 di Jatim sudah mencapai 91,4 persen, dari awalnya hanya mencapai 89 persen pada tahun 2016.
Peningkatan itu, kata dia, didorong naiknya jumlah pelanggan di wilayah setempat yang bertambah 450 ribu pelanggan hingga menjadi total 10,95 juta pelanggan.
"Penambahan tersebut mengakibatkan peningkatan rasio elektrifikasi PLN dari 89 persen hingga Desember 2016 menjadi 91,4 persen hingga 28 Desember 2017," katanya.
Selain itu, penjualan listrik di wilayah PLN Distribusi Jawa Timur juga mencatatkan kenaikan, dari Rp2,7 triliun per bulannya, menjadi Rp3,1 triliun per bulannya.
Peningkatan penjualan, kata Pinto disebabkan adanya penyesuaian tarif listrik tepat sasaran yang dilakukan pada tahun 2017.
Sementara itu, Pinto mengaku tingkat kepuasan masyarakat terhadap PLN Jawa Timur selama 2017 juga meningkat dibanding tahun lalu sesuai Laporan Pekerjaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 2017.
Ia menyebutkan, tingkat kepuasan masyarakat sepanjang 2017 berada di angka 77,8 persen, sedangkan tahun 2016 hanya 76,9 persen.
"Jadi, pada intinya, secara teknis kepuasan masyarakat untuk tahun ini membaik daripada tahun 2016," tuturnya.
Survei, kata Pinto diambil dari responden seluruh Jawa Timur dengan kelompok pelanggan industri memiliki tingkat kepuasan paling tinggi dibanding kelompok pelanggan lain, dan kelompok pelanggan pemerintah tercatat memiliki tingkat kepuasan paling rendah daripada kelompok pelanggan lain.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Deputi Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo di Surabaya, Sabtu mengatakan tingkat elektrifikasi hingga Desember 2017 di Jatim sudah mencapai 91,4 persen, dari awalnya hanya mencapai 89 persen pada tahun 2016.
Peningkatan itu, kata dia, didorong naiknya jumlah pelanggan di wilayah setempat yang bertambah 450 ribu pelanggan hingga menjadi total 10,95 juta pelanggan.
"Penambahan tersebut mengakibatkan peningkatan rasio elektrifikasi PLN dari 89 persen hingga Desember 2016 menjadi 91,4 persen hingga 28 Desember 2017," katanya.
Selain itu, penjualan listrik di wilayah PLN Distribusi Jawa Timur juga mencatatkan kenaikan, dari Rp2,7 triliun per bulannya, menjadi Rp3,1 triliun per bulannya.
Peningkatan penjualan, kata Pinto disebabkan adanya penyesuaian tarif listrik tepat sasaran yang dilakukan pada tahun 2017.
Sementara itu, Pinto mengaku tingkat kepuasan masyarakat terhadap PLN Jawa Timur selama 2017 juga meningkat dibanding tahun lalu sesuai Laporan Pekerjaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 2017.
Ia menyebutkan, tingkat kepuasan masyarakat sepanjang 2017 berada di angka 77,8 persen, sedangkan tahun 2016 hanya 76,9 persen.
"Jadi, pada intinya, secara teknis kepuasan masyarakat untuk tahun ini membaik daripada tahun 2016," tuturnya.
Survei, kata Pinto diambil dari responden seluruh Jawa Timur dengan kelompok pelanggan industri memiliki tingkat kepuasan paling tinggi dibanding kelompok pelanggan lain, dan kelompok pelanggan pemerintah tercatat memiliki tingkat kepuasan paling rendah daripada kelompok pelanggan lain.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017