Gresik (Antara Jatim) - Perseroan Terbatas Petrokimia Gresik meraih penghargaan Proper Hijau 2017, atau program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendorong perusahaan di Indonesia taat pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi.

Direktur Produksi Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya di Gresik, Rabu mengatakan proper memiliki lima peringkat yaitu hitam yang artinya tidak memiliki dokumen dan izin lingkungan, kemudian merah atau ada upaya mengelola lingkungan namun belum sesuai peraturan.

Berikutnya, biru atau pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan, kemudian hijau mengelola lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, dan emas yang menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

"Ini adalah pengakuan dari pemerintah bahwa Petrokimia Gresik sebagai industri kimia berteknologi canggih, telah menerapkan sistem manajemen lingkungan yang semakin baik setiap tahunnya," kata Rusnaya, dalam keterangan persnya.

Ia mengatakan, dengan perolehan peringkat Proper Hijau, Petrokimia bertekad untuk mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan lingkungannya hingga mampu memperoleh kategori tertinggi, yaitu Proper Emas.

"Salah satu indikator untuk memperoleh Proper Emas adalah adanya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada pemberdayaan berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri," katanya.

Rusnaya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar atas dukungan yang baik selama ini.

"Kami berharap dukungan ini terus berlanjut agar perusahaan BUMN ini dapat beroperasi dengan baik, lancar, dan dapat menjalankan tugas utamanya dengan baik, yaitu menyalurkan pupuk bersubsidi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," tuturnya.

Sementara itu, penilaian Proper Hijau meliputi penilaian sistem manajemen lingkungan, pengembangan masyarakat (community development), serta pemanfaatan sumber daya (efisiensi energi.

Selain itu, juga pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan pencemaran udara, 3R Limbah Padat Non-B3, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air limbah, serta perlindungan keanekaragaman hayati).

Sebelumnya, penghargaan diserahkan Menteri LHK Siti Nurbaya, disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan diterima oleh Direktur Produksi PG I Ketut Rusnaya di Istana Wakil Presiden RI.(*)



Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017