Situbondo (Antara Jatim) - Program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Tahun Anggaran 2017 mencapai 1.200 rumah yang tersebar di belasan kecamatan.

"Kalau dari jumlah pembangunan RTLH tahun ini sudah sesuai dengan target dan pengerjaannya sudah cukup memuaskan serta dipastikan bisa selesai tepat waktu kendati di beberapa titik ada yang belum selesai, tapi kami yakin akhir Desember tuntas semua," kata Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi saat meninjau program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Situbondo, Selasa.

Ia mengakui bahwa terkait kualitas masih belum sempurna, karena anggaran dari pemerintah untuk pembangunan tiap-tiap RTLH masih minim. Oleh karena itu hasil tahun ini akan menjadi bahan evaluasi di tahun berikutnya agar lebih baik lagi.

Dari sebanyak 1.200 unit rumah tidak layak huni yang dibangun tahun ini, katanya, 108 rumah di antaranya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Sedangkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebanyak 652 rumah dan sisanya dari CSR serta LPM Merak dan juga pihak lainnya yang turut berpartipasi.

"Biaya RTLH yang bersumber dari APBD sebesar Rp10 juta untuk satu rumah dan rencananya tahun 2019 akan diusahakan lebih besar atau minimal sama dengan anggaran dari APBN, yakni Rp15 juta per satu rumah," katanya.

Sementara  Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Pemkab Situbondo, Sumadin mengatakan peninjauan ini dilakukan untuk melihat secara langsung hasil pengerjaan beberapa proyek RTLH termasuk MCK serta Jambanisasi, karena akhir tahun semuanya harus selesai.

"Berdasarkan hasil peninjauan beraama Pak Wabup khusus untuk RTLH, hasilnya cukup memuaskan dan melalui program ini akan mengurangi rumah tidak layak huni di Situbondo," katanya.

Dari pantauan, peninjauan pembangunan RTLH pertama di Desa Kalibagor, Kecamatan Kota Situbondo,  dan juga memantau pembangunan program MCK di Kelurahan Mimbaan, Panji serta di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017