Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap para Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bersinergi dan melakukan inovasi di tengah keterbatasan yang ada.

"Pendamping PKH harus bisa bekerja dengan lebih baik di tengah keterbatasan yang ada. Memang perlu inovasi perlu kreativitas, lebih-lebih ada pendamping yang sudah 10 tahun bekerja mulai 2007," ujarnya di sela penyerahan simbolik bantuan operasional bagi PKH di Dinas Sosial Jatim di Surabaya, Kamis.

Pendamping yang sudah senior, kata dia, diharapkan mampu memberikan bimbingan bagi yang muda, kemudian yang muda terus memberikan masukan agar program ini benar-benar berjalan baik.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku optimistis pendamping PKH telah memahami batasan-batasan kerja yang harus dilakukan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan kepada mereka.

"Saya percaya teman-teman PKH tahu apa yang dilakukan, tahu batasnya dan perlu melaksanakan tugas sesuai koridor ketentuan yang ada," ucapnya.

Sementara itu, untuk membantu operasional, pemerintah juga mulai mencairkan bantuan operasional bagi para pendamping.

"Hari ini secara simbolik kita berikan bantuan operasional Rp650 ribu untuk masing-masing pendamping. Setiap tahun sudah dianggarkan untuk mereka ini, nilainya sama," katanya.

Di Jawa Timur, jumlah pendamping PKH saat ini mencapai 4.008 orang dan tersebar di 38 kabupaten/kota, sedangkan keluarga penerima PKH telah mencapai 1 juta keluarga.

Dengan program ini, lanjut dia, maka kemiskinan yang merupakan tanggung jawab bersama diharapkan terus berkurang, ditambah lagi dengan program pengurangan kemiskinan.

“Dulu saat awal Saya dan Pakde Karwo dilantik, kemiskinan masih 16 persen, sekarang alhamdulillah turun tinggal 11,77 persen dan ditargetkan tahun depan bisa turun lagi menjadi 10 persen," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017