Bondowoso (Antara Jatim) - Dewan Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Syaeful Bahar meminta peredaran buku mata pelajaran IPS untuk kelas enam SD/MI segera ditarik dari peredaran karena tercantum nama Ibu Kota Israel adalah Yerusalem yang semestinya Tel Aviv.

"Laporan dari beberapa komite sekolah pada Rabu (13/12) malam sudah ditemukan sekolah yang menggunakan buku itu, oleh karena itu kami bertanggung jawab untuk berkirim surat kepada pihak penerbit dan pemerintah," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan, meminta kepada penerbit buku yang diketahui terbitan Yudhistira untuk segera menarik buku tersebut dari peredaran dan  juga meminta klarifikasi dari pihak Yudhistira maupun penulis.

Pencantuman nama Ibu Kota Israel adalah Yerusalem itu, katanya, sebuah kecerobohan, karena secara tegas dunia internasional mengakui bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota Palestina. Dan Hal itu tertuang dalam Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2253 tertanggal 4 Juli 1967 hingga resolusi Nomor 71 tanggal 23 Desember 2016.

"Resolusi Majelis Umum PBB menegaskan perlindungan terhadap Yerusalem terhadap okupasi Israel" katanya.

Dewan Pendidikan, lanjut dia, akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso dan termasuk juga akan  berkomunikasi dengan komite sekolah untuk terus mencari buku IPS kelas 6 terbitan Yudhistira tersebut.

"Konflik kekerasan di Palestina telah melukai sisi kemanusiaan, karena persoalan Palestina bukan persoalan komunitas agama melainkan sebuah kejahatan kemanusiaan," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Endang Hardiyati mengatakan untuk sementara buku yang dimaksud belum ditemukan di sekolah-sekolah.

"Hari ini kami bersama komite sekolah mencari buku mata pelajaran IPS kelas enam tersebut, namun belum ditemukan. Jika nantinya ada dan ditemukan tentunya akan kami langsung tarik dari peredaran," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017