Madiun (Antara Jatim) - PT KAI (Persero) bersama anak perusahaannya PT Reska Multi Usaha (RMU) menyalurkan bantuan sosial bagi warga yang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Bantuan diserahkan langsung oleh Deputy Vice President Daop 7 Madiun yang mewakili Direksi PT KAI (Persero) ke pos komando penanganan darurat bencana banjir dan longsor Pacitan.
"Bantuan diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Windarto, di posko induk di Kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan, Jalan Walanda Maramis," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto, di Madiun, Jumat.
Adapun, bantuan yang diberikan berupa selimut, bahan makanan, mie instan, serta air mineral karton. Bantuan tersebut merupakan pengiriman yang kedua.
"Bantuan dari PT KAI yang kami serahkan hari Jumat (8/12) ini adalah kloter kedua. Sebelumnya pada hari Sabtu (2/12) kami juga sudah menyerahkan bantaun serupa," kata Supriyanto.
Ia menjelaskan bantuan yang diberikan tersebut, selain bersumber dari dana "Corporate Social Responsibility" (CSR), juga berasal dari iuran para pekerja PT KAI serta anak perusahaan PT RMU.
"Kita serahkan bertahap karena pada awal sudah terkumpul dan ternyata berikutnya masih banyak juga yang mengumpulkan bantuan," katanya.
Ia berharap, dengan bantuan CSR dari PT KAI (Persero) ini semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dapat meringankan beban para korban bencana.
"Barang-barang yang telah terkumpul langsung kami serahkan, agar segera bisa dimanfaatkan dan meringankan beban saudara-saudara kita di Pacitan," tambahnya.
Seperti diketahui, banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pacitan pada tanggal 27-28 November lalu akibat cuaca buruk. Bencana tersebut menyebabkan korban sebanyak 25 orang, dengan 23 di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Rekapitulasi jumlah korban banjir dan tanah longsor terdiri atas enam korban banjir, 19 orang korban tanah longsor. Selain itu sejumlah infrastruktur, sekolah, rumah warga, dan sawah juga dilaporkan rusak parah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017