Pacitan (Antara Jatim) - Kementerian Sosial mengerahkan lebih dari 1.000 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta relawan dari berbagai daerah untuk membantu warga membersihkan sisa-sisa lumpur dan kotoran pasca banjir yang melanda Pacitan, 27-28 November.
    
"Kegiatan ini merupakan suporting dari teman-teman relawan dari seluruh Indonesia bahkan dari dunia Internasional, kepada situasi yang terjadi di Pacitan," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margowiyono di Pacitan, Kamis (7/12) malam.
    
Ia mengatakan, keberadaan 1.000 tagana dan relawan membantu warga agar bisa saling bahu membahu membersihkan lumpur, kayu-kayu dan bebatuan yang masih menumpuk di rumah-rumah korban terdampak.
    
Para relawan juga ikut membantu menyingkirkan bangkai-bangkai binatang yang sudah mulai membusuk dan berpotensi menyebarkan penyakit.
    
"Tim disebar di tiga titik yang menjadi daerah terparah akibat banjir, yang pertama di Pondok Pesantren Tremas yang memiliki 15 asrama. Kemudian dua tim lainya masing-masing di Desa Ploso Kidul dan Ploso Kalor," kata Margowiyono.
    
Ia berharap, "suporting" atau dukungan yang dilakukan para relawan dan tagana di bawah panji Kemensosbisa menjadi obat bagi warga Pacitan untuk segera pulih dan bangkit.
    
Sebab dengan Bhakti Sosial ini, masyarakat merasa sangat terbantu, menjadi semakin dekat dan mengenal Tagana.
    
"Terima kasih kepada Tagana yang sudah membantu membersihkan lumpur di halaman rumah kami," ujar Agus Permadi (35) warga Kelurahan Ploso RT 04 RW 04 Dusun Krajan Lor, Kecamatan Pacitan.
    
Sebelumnya Agus mengaku tidak tahu apa itu Tagana, namun wawasanya sekarang berubah sejak kenal Tagana yang bisa membantu korban bencana seperti dia alami bersama warga Pacitan lain.
    
Salah satu Tagana yang ikut berpartisipasi dalam Bhakti Sosial ini adalah Tagana dari Kabupaten Kendal, dengan jiwa Tagana mereka rela meninggalkan keluarga untuk membantu sesama.
    
"Kami datang ke sini untuk misi kemanusiaan untuk membantu sesama yang membutuhkan," ujar Koordinator Tagana dari Kabupaten Kendal Dadang Purwoto.
    
Seolah tak kenal lelah, Tagana dari Kabupaten Kendal itu baru tiba pukul 09.00 WIB langsung ke lapangan untuk bergabung dengan Tagana yang lain membantu membersihkan lumpur di rumah warga.
    
"Kami berangkat dari Kendal pukul delapan malan (6/12) dan tiba di Pacitan pukul sembilan pagi (7/12), kami langsung bekerja karena kami adalah Tagana" kata Dadang. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017