Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, perpanjang siaga darurat bencana dalam menghadapi bencana banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor dan lainnya sampai akhir Maret.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan pemberlakuan siaga darurat bencana diperpanjang sampai akhir Maret masih dalam proses untuk memperoleh persetujuan Bupati Bojonegoro Suyoto.

Sebelumnya, lanjut dia,  pemerintah kabupaten (pemkab) memberlakukan siaga darurat bencana hanya sampai akhir Desember.  

"Perpanjangan siaga darurat bencana dengan mempertimbangkan curah hujan akan mencapai puncaknya pada Januari-Februari," ucapnya

Meskipun, lanjut dia, sekarang ini di daerah yang dipetakan rawan bencana banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang dan tanah longsor aman tidak terjadi bencana.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, selama Januari-Februari curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor," ucapnya menambahkan.

Menurut dia, status siaga darurat bencana akan ditingkatkan menjadi tanggap darurat bencana kalau terjadi bencana banjir Bengawan Solo, banjir bandang juga tanah longsor yang parah.

Hanya saja, kata dia, penetapan tanggap darurat bencana hanya untuk daerah yang dilanda bencana dengan waktu tujuh hari.

Tanggap darurat bencana bisa diperpanjang lagi menjadi tujuh hari, bahkan bisa lebih kalau penanganan bencana belum tuntas.

"Kalau sudah masuk tanggap darurat bencana maka penanganan bencana melibatkan berbagai instansi terkait penanggulangan bencana," ucapnya.

BPBD, lanjutnya, sudah mengirimkan surat beberapa waktu lalu kepada berbagai instansi terkait untuk mengirimkan  personel dalam menghadapi bencana kalau sudah masuk tanggap darurat bencana.

"Jumlah personel yang diperbantukan sesuai kebutuhan bisa dua sampai tiga personel per instansi," ucapnya menambahkan.

Menjawab pertanyaan, ia menegaskan tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, yang longsor sepanjang 60 meter sudah diperbaiki bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, dengan mempertebal tanggul baik di luarnya juga dalam tanggul.

Tanggul kanan Bengawan Solo itu, lanjut dia, kalau jebol akan merendam kawasan sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Kanor, tidak hanya persawahan, tetapi juga pemukiman.

"Hasil pemantauan yang kami lakukan tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor yang baru diperbaiki kondisinya aman," ucapnya. (*)

 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017