Sampang (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menemukan adanya pencatutan dukungan untuk calon perseorangan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada 2018.
Menurut Komisioner KPU Sampang Miftahur Rozak di Sampang, Selasa, temuan adanya pencatutan dukungan itu, setelah KPU melakukan verifikasi atas berkas yang disetorkan kedua pasangan bakal calon itu.
"Dari hasil verifikasi awal itu diketahui ada foto kopi komisioner KPU Sampang. Padahal kami tidak pernah memberikan dukungan kepada siapapun," ujar Rozak.
Bakal calon perseorangan yang mendaftarkan diri ke KPU Sampang itu masing-masing bernama Riko Sebastian Ariesta dan Moh Wasil.
Penyerahan berkas dukungan pada kedua pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dari unsur perseorangan itu pada 29 November 2017.
KPU selanjutnya melakulan pengecekan atau verifikasi awal dan ditemuakan adanya foto kopi KTP elektronik komisioner KPU Sampang yang diklaim sebagai pendukung kedua bakal calon itu.
Menurut Miftahur Rozak, dua foto kopi KTP elektronik yang diklaim menjadi pendukung itu adalah dirinya dan Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif.
Selain komisioner KPU Sampang, tim pasangan ini juga menyertakan foto kopi KTP elektronik anggota DPRD Sampang Aulia Rahman.
Temuan pencatutan dukungan ini, setelah KPU Sampang menemukan atas beredarnya hardcopy model B-1-KWK Perseorangan di sejumlah media sosial sejak Senin (4/12) malam.
Untuk nama Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif ditemukan di berkas dukungan bakal calon independen di Desa Sogian, Kecamatan Omben.
Sedangkan nama Komisioner KPU Sampang Miftahur Rozaq ditemukan dalam berkas dukungan Riko dan Wasil bakal calon independen di Kelurahan Pangongsean, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang.
"Saya secara pribadi dan Ketua KPU juga telah mengklarifikasi terkait hal ini," ujar Rozak.
Secara terpisah, Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif mengaku tidak pernah mungkin mendukung calon perseorangan. Bahkan saat ini pihaknya masih akan menelusuri beredarnya hardcopy dukungan perseorangan tersebut.
"Saya merasa aneh saja. Saya tidak pernah memberikan KTP elektronik saya kepada siapapun, namun kok tiba-tiba ada foto kopinya dan menjadi pendukung bakal calon perseorangan," kata Syamsul mempertanyakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017