Bangkalan (Antara Jatim) - Polres Bangkalan, Jawa Timur mengirim bantuan kemanusian berupa sandang dan pangan sumbangan anggota dan masyarakat kepada warga di wilayah itu yang menjadi para korban bencana alam banjir di wilayah itu.
"Bantuan sandang pangan dikirimkan Polres Bangkalan menggunakan kendaraan Truk Box Satuan Sabhara yang dikemudikan oleh dua orang anggota Polres yakni Brigpol Dwi Susilo dan Brigpol Baskoro," kata Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M Ridha di Bangkalan, Senin.
Bentuk bantuan untuk para korban banjir itu berupa 2 kodi sarung, 2 kodi Mukena, 2 kodi selimut, 5 kodi celana laki-laki 16 dos wafer krim, 50 dos mie instan, 50 kaleng biskuit dan 32 dos air mineral.
Kapolres mengatakan, jumlah bantuan kemanusiaan untuk para korban banjir yang dikirim Polres Bangkalan itu, memang tidak seberapa besar.
"Tapi kami berharap, bantuan yang kami kirim tidak dinilai dari sisi jumlah, akan tetapi dari sisi kepedulian kami kepada saudara-saudara yang mengalami musibah disana," ujarnya.
Berdasarkan cacatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, jumlah pengungsi akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan berjumlah 1.897 orang yang tersebar di delapan titik.
Seluruh pengungsi masing-masing berada di Gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang dan Balai Desa Sumberharjo 32 orang.
Berikutnya di Balai Desa Bangunsar 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang serta Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang.
Data lainnya, kata dia, dari kerusakan fisik yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan longsor di Pacitan ini meliputi 1.709 unit rumah rusak.
Rinciannya, yakni di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Kecamatan Ngadirojo sembilan unit, Kecamatan Pacitan 160 unit, Kecamatan Nawangan 148 unit serta kecamatan Arjosari 167 unit.
Terdapat juga 17 unit fasilitas pendidikan yang rusak dan bangunan lain. Pendataan masih terus dilakukan karena belum semua lokasi dapat dijangkau. Bupati Pacitan Indartato telah mengeluarkan masa tanggal darurat selama tujuh hari sejak 28 November hingga 4 Desember 2017.
Sementara itu, upaya pemulihan Pacitan saat ini juga sudah ditunjuk komandan Kodim Pacitan sebagai pengendali utama sehingga normalisasi bisa segera terwujud.
Dari catatan yang ada, terdapat 1.174 personel gabungan dari TNI, Polri, Tagana, PMI, BPBD, Tim SAR dan tim relawan diturunkan, bahkan siaga 24 jam.
BPBD Jatim saat ini juga telah menyalurkan bantuan selimut, sarung, paket sandang, peralatan kesehatan, seragam sekolah, lampu darurat, jerigen lipat, serta perahu karet tujuh unit.
Begitu juga Dinas Sosial Jatim memberikan bantuan lauk pauk dan matras, Dinas Kesehatan Jatim membantu perahu karet, makanan penambah air susu ibu, makanan untuk anak-anak, polybag, kaporit hingga paket obat-obatan, kemudian Dinas PU membantu alat berat.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia dan hilang akibat musibah bencana alam itu bertambah, dari sebelumnya 13 orang menjadi 20 orang.
Dari jumlah itu, 15 orang di antaranya merupakan korban tanah longsor dan lima sisanya korban banjir bandang yang tersebar di sejumlah titik lokasi.
Dari enam korban yang masih hilang itu, dua di antaranya merupakan pasangan suami-istri atas nama Sarton dan Sipon di Dusun Gemah, Desa Ketro, Kecamatan Pacitan.
Sementara empat lainnya berstatus "assesment" atau penjajagan medan lokasi longsor tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017