Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, memperoleh bantuan 300 pelampung atau "live jacket" dari Dinas Perhubungan, Jawa Timur, untuk keselamatan penumpang perahu tambang di 80 titik lokasi tambangan Bengawan Solo.
"Bantuan pelampung yang kami terima beberapa hari lalu dari Dinas Perhubungan Jatim segera kami bagikan kepada penambang perahu di 80 titik penyeberangan Bengawan Solo awal Desember," kata Kepala Dishub Bojonegoro Iskandar, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menyebutkan lokasi 80 titik penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo mulai di wilayah barat di Kecamatan Margomulyo, Ngraho, di tengah Kecamatan Kota, Trucuk, yang padat penumpang sampai di wilayah timur di Kecamatan Kanor dan Baureno.
"Ya jumlah bantuannya di setiap lokasi penambangan bisa tiga atau empat pelampung," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bantuan 300 pelampung yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Jatim itu, memang disediakan sebagai persiapan untuk mengantisipasi musim banjir Bengawan Solo.
Meskipun di 80 titik lokasi penyeberangan Bengawan Solo di daerahnya sebagian sudah memiliki pelampung sebagai keselamatan bagi penumpang perahu, tetapi jumlahnya masih minim.
"Jumlah pelampung di setiap penyeberangan perahu tambang rata-rata hanya ada sekitar 30 persen dari jumlah penumpang perahu, sehingga bantuan pelampung sangat dibutuhkan," ucapnya.
Meski demikian, ia mengimbau pengusaha pertahu tambang bersedia menambah perlengkapan pelampung keselamatan bagi penumpang agar keselamatan angkutan penyeberangan Bengawan Solo lebih terjamin.
"Seharusnya pengusaha tambang perahu secara bertahap menambah pelampung keselamatan bagi penumpang perahu," ucapnya.
Dishub, lanjut dia, sudah memasang imbauan terkait kapasitas muatan penumpang perahu tambang dengan mengacu ketinggian air Bengawan Solo.
Menurut dia, kalau memang kondisi ketinggian air Bengawan Solo normal maka jumlah penumpang bisa 100 persen dari kemampuan daya tampung perahu. Tapi kalau ketinggian air masuk siaga I maka muatan orang/barang adalah maksimal 80 persen dari kemampuan angkut perahu.
Sedangkan kalau siaga II, maka muatan orang/barang adalah maksimal 70 persen dari kemampuan angkut perahu. Siaga III muatan orang/barang adalah maksimal 60 persen dari kemampuan angkut perahu.
"Papan imbauan kapasitas penumpang perahu kami pasang di sejumlah lokasi penambangan perahu. Dishub juga akan melakukan patroli di sejumlah tambangan Bengawan Solo yang padat dengan memanfaatkan perahu karet," ucapnya menegaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Bantuan pelampung yang kami terima beberapa hari lalu dari Dinas Perhubungan Jatim segera kami bagikan kepada penambang perahu di 80 titik penyeberangan Bengawan Solo awal Desember," kata Kepala Dishub Bojonegoro Iskandar, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menyebutkan lokasi 80 titik penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo mulai di wilayah barat di Kecamatan Margomulyo, Ngraho, di tengah Kecamatan Kota, Trucuk, yang padat penumpang sampai di wilayah timur di Kecamatan Kanor dan Baureno.
"Ya jumlah bantuannya di setiap lokasi penambangan bisa tiga atau empat pelampung," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bantuan 300 pelampung yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Jatim itu, memang disediakan sebagai persiapan untuk mengantisipasi musim banjir Bengawan Solo.
Meskipun di 80 titik lokasi penyeberangan Bengawan Solo di daerahnya sebagian sudah memiliki pelampung sebagai keselamatan bagi penumpang perahu, tetapi jumlahnya masih minim.
"Jumlah pelampung di setiap penyeberangan perahu tambang rata-rata hanya ada sekitar 30 persen dari jumlah penumpang perahu, sehingga bantuan pelampung sangat dibutuhkan," ucapnya.
Meski demikian, ia mengimbau pengusaha pertahu tambang bersedia menambah perlengkapan pelampung keselamatan bagi penumpang agar keselamatan angkutan penyeberangan Bengawan Solo lebih terjamin.
"Seharusnya pengusaha tambang perahu secara bertahap menambah pelampung keselamatan bagi penumpang perahu," ucapnya.
Dishub, lanjut dia, sudah memasang imbauan terkait kapasitas muatan penumpang perahu tambang dengan mengacu ketinggian air Bengawan Solo.
Menurut dia, kalau memang kondisi ketinggian air Bengawan Solo normal maka jumlah penumpang bisa 100 persen dari kemampuan daya tampung perahu. Tapi kalau ketinggian air masuk siaga I maka muatan orang/barang adalah maksimal 80 persen dari kemampuan angkut perahu.
Sedangkan kalau siaga II, maka muatan orang/barang adalah maksimal 70 persen dari kemampuan angkut perahu. Siaga III muatan orang/barang adalah maksimal 60 persen dari kemampuan angkut perahu.
"Papan imbauan kapasitas penumpang perahu kami pasang di sejumlah lokasi penambangan perahu. Dishub juga akan melakukan patroli di sejumlah tambangan Bengawan Solo yang padat dengan memanfaatkan perahu karet," ucapnya menegaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017