Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan Bengawan Solo di Bojonegoro masih aman dengan ketinggian pada papan duga 12,89 meter, Kamis pukul 09.00 WIB.

"Daerah hilir Jawa Timur, aman, sebab daerah hulu, Solo, juga Ngawi dan sekitarnya ketinggian Bengawan Solo mulai surut," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Kamis.

Ia menyebutkan ketinggian air Bengawan Madiun di  Ndungus, Ngawi, yang semula masih masuk siaga dengan ketinggian 7,40 meter pukul 03.00 WIB turun drastis di bawah siaga dengan ketinggian 6,10 meter pukul 06.00 WIB.

"Ketinggian air Sungai Sekayu dan Bengawan Madiun aman. Saat ini air antre masuk Bengawan Solo," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Ngawi Andi Suparjo menambahkan.

Meskipun demikian, menurut Budi, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, masih ada kecenderungan merangkak naik, karena air dari daerah hulu turun ke hilir.

Ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro masih bisa masuk siaga hijau (13,00 meter), karena masih ada kecenderungan air merangkak naik.

Begitu pula di daerah hilirnya Babat, Laren, Karanggeneng, Kuro, Lamongan, juga masih akan naik yang sekarang ini ketinggiannya masing-masing 6,65 meter, 4,42 meter, 3,35 meter dan 1,42 meter.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menyatakan hal serupa bahwa ketinggian air di daerahnya masih aman. "Tapi tetap bisa masuk siaga banjir," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, BPBD menyiapkan berbagai kebutuhan untuk mengantisipasi kemungkinan sungai terpanjang di Jawa di daerahnya meluap.

BPBD, lanjutnya, sudah menyiapkan enam perahu karet, dapur umum, tenda pengungsian, sembako, mulai makanan siap saji, makanan gizi juga berbagai keperluan lainnya.

"BPBD sudah menyediakan beras 30 ton yang tersimpan di bulog untuk kebutuhan pengungsi korban bencana," ucapnya..

Ia menambahkan status siaga bencana yang sudah dikeluarkan pemerintah kabupaten (pemkab) akan ditingkatkan menjadi siaga darurat bencana kalau memang kejadian bencana menjadi luar biasa, misalnya, luaan  Bengawna Solo masuk siaga merah.

"Kalau memang kejadian bencana luar biasa kita tingkatkan statusnya menjadi siaga darurat bencana. Penangganannya akan melibatkan berbagai pihak terkait dalam penanggulangan bencana," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017