Jember (Antara Jatim) - Perjalanan kereta api di wilayah Daerah Operasi 9 Jember dialihkan ke Bangil karena jalur kereta api di kawasan Porong masih terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 80 centimeter (cm).

"Hari ini KA Ranggajati dan KA Logawa masih belum beroperasi dari Stasiun Jember karena keretanya tertahan di Stasiun Surabaya, sehingga penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan diangkut dengan kereta menuju ke Stasiun Bangil," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 9 Jember Luqman Arif di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.

Dari Stasiun Bangil, lanjut dia, para penumpang kereta jarak jauh tujuan Cirebon dan Purwokerto itu akan dibawa ke Stasiun Gubeng Surabaya dengan menggunakan bus, kemudian penumpang akan melanjutkan perjalanan ke sejumlah stasiun tujuan.

"Jumlah penumpang KA Ranggajati relasi Jember-Cirebon sebanyak 64 orang dan KA Logawa relasi Jember-Purwokerto sebanyak 224 orang, namun mereka yang sudah membeli tiket jauh-jauh hari karena petugas tidak melayani tiket langsung (go show) untuk dua kereta tersebut pada hari ini dan Senin (27/11)," tuturnya.

Menurutnya pihak PT KAI Daop 9 Jember masih belum bisa memastikan kapan jalur rel kereta di Porong bisa dilalui karena ketinggian air sekitar 80 cm hingga Selasa pagi, sehingga pihaknya belum bisa melayani pembelian tiket untuk sejumlah rangkaian KA di stasiun.

"Petugas KAI sudah berusaha maksimal untuk mengurangi ketinggian air dan melakukan normalisasi jalur di Porong, namun hujan yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan air masih menggenangi jalur rel kereta api antara Stasiun Porong-Stasiun Tanggulangin," katanya.

Luqman mengatakan banjir yang melanda jalur rel Porong menyebabkan okupansi penumpang di sejumlah rangkaian kereta api di wilayah Daop 9 Jember turun karena sejak Senin (27/11) hingga Selasa tidak menjual tiket langsung untuk beberapa perjalanan kereta seperti KA Ranggajati dan KA Logawa.

"Kami berharap normalisasi jalur kereta di Porong bisa dilakukan secepatnya agar perjalanan kereta kembali berjalan lancar dan tidak menggangu kenyamanan penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini," ujarnya.

Pihak PT KAI telah melakukan upaya normalisasi jalur sejak kejadian dengan meninggikan rel menggunakan alat berat MTT dan penambahan batu balas. Namun jalur tetap belum bisa dilewati KA karena ketinggian air hingga Selasa tanggal 28 November pada pagi hari masih cukup tinggi sekitar 80 cm.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017