Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Perhubungan mematok target kuota 48 ribu siswa dalam program pendidikan dan latihan (diklat) gratis kepelautan tahun 2018 dengan memprioritaskan santri dari berbagai pondok pesantren. 
     
Di Jawa Timur, diklat gratis kepelautan program kemenhub ini salah satunya digelar di Politeknik Pelayaran Surabaya. 
     
"Pesantren menjadi salah satu bidikan kami untuk program diklat  gratis tahun depan, selain juga memberi peluang masyarakat lainnya," ujar Wakil Direktur I Politeknik Pelayaran Surabaya Heri Sularno saat dikonfirmasi, Kamis.
     
Dia mengatakan kesempatan yang diberikan kepada pesantren itu sebagai upaya memperluas cakupan minat, sekaligus mengenalkan dunia kepelautan dan pelayaran kepada pesantren melalui diklat tanpa biaya. 
     
Selain itu pendekatan memperoleh pendidikan dan latihan menjadi pelaut tersebut untuk membuka kesempatan kerja bagi santri yang mengenyam keilmuannya di pesantren.
     
Program diklat gratis kepelautan telah rutin digelar kemenhub setiap tahun untuk mengurangi tingginya angka pengangguran, diperuntukkan bagipemula dengan batasan usia minimal 16 tahun dan minimal berijazah SMP. 
    
"Digratiskan mulai pendaftaran sampai medikal 'check up' tanpa terkecuali," katanya
     
Tahun 2017 merupakan diklat angkatan ke- 13 yang menyasar peserta dari kalangan masyarakat miskin. Tercatat sebanyak 2.000 peserta yang mengikuti diklat kepelautan di Politeknik Pelayaran Surabaya tahun 2017.
     
"2.000 peserta diklat tahun 2017 di Politeknik Pelayaran Surabaya itu sesuai kuota yang diberikan Kementerian Perhubungan. Untuk tahun depan kuotanya belum ditetapkan, 48 ribu peserta yang telah ditargetkan Kemenhub itu untuk seluruh Indonesia," ujarnya, menjelaskan.
     
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan Politeknik Perkapalan Surabaya Asnam Rohadi menambahkan, kuota diklat gratis sebanyak 48 ribu peserta yang telah ditargetkan Kemenhub tersebut masih secara umum. 
     
"Nantinya akan terbagi di lingkungan Perhubungan Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian," katanya.
     
Untuk diklat kepelautan, khususnya yang berlangsung di Politeknik Pelayaran Surabaya, dia memastikan lulusannya setara dengan pelaut berkualitas.
     
"Kami berharap perusahaan pelayaran bisa bekerja sama memanfaatkan keilmuan siswa yang telah kami diklat," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017