Surabaya (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menginginkan adanya layanan persewaan sepeda berbasis aplikasi yang selama ini diterapkan di sejumlah kota di Tiongkok, bisa diterapkan di Kota Pahlawan.
     
"Dengan adanya aplikasi ini bisa memudahkan warga kota dalam melakukan aktifitasnya," kata Ketua DPRD Surabaya Armuji kepada Antara di Surabaya, Kamis.

Pada saat dirinya bersama anggota DPRD Surabaya berkunjung ke Beijing, Shanghai dan sejumlah kota di Tiongkok beberapa hari lalu, ia melihat  langsung beberapa titik pinggir jalan ada deretan sepeda yang disewakan.

Seperti halnya di Beijing dan Shanghai, lanjut dia, banyak warga yang memilih untuk menggunakan sepeda ketika berpergian. Apalagi, tersedia jalur sepeda untuk membuat perjalanan semakin nyaman. Hal ini, kata dia, membuat sepeda menjadi transportasi alternatif.

Armuji mengatakan ada sejumlah perusahaan rintisan yang menyewakan sepeda berbasis aplikasi di beberapa titik jalan kota. Ada beberapa nama perusahaan populer yang menjalankan bisnis ini di Tiongkok seperti Mobike, Ofo, dan Bluegogo.

"Cara menyewa sepeda itu berbeda-beda di setiap aplikasi yang disediakan perusahaan," katanya.

Menurut dia, semua sepeda dalam keadaan terkunci sebelum pengguna melakukan pembayaran melalui ponsel dan mendapatkan barcode atau kode angka untuk membuka kunci. Alat pengunci ditempatkan di bagian roda belakang, di bawah tempat duduk sepeda.

Adapun aplikasi yang digunakan adalah WeChat. Aplikasi ini tidak hanya berguna untuk berkomunikasi sesama teman, tetapi juga menghadirkan berbagai layanan yang membantu aktivitas kehidupan sehari-hari, termasuk layanan transportasi berbasis aplikasi, pemesanan makanan, belanja daring, media sosial layaknya facebook juga dompet digital untuk pembayaran nontunai.

Oleh karena itu, WeChat juga bisa digunakan sebagai opsi pembayaran di aplikasi-aplikasi layanan persewaan sepeda (bike-sharing) baik untuk setoran awal maupun isi ulang saldo.

"Sepeda itu bisa disewa oleh siapa saja. Lewat aplikasi ponsel, semua orang bisa menyewa sepeda itu. Harganya sangat murah, hanya 1 Yuan (sekitar Rp2.000) per jamnya," katanya.

Uniknya, lanjut dia, warga bisa mengembalikan sepeda sewaan ini di mana saja, tidak harus di stasiun/terminal pengumpulan sepeda. "Asal tidak lupa untuk mengunci kembali sepeda yang sudah disewa, karena kalau sampai lupa, akibatnya aplikasi itu akan terus memotong saldo sampai sepeda terkunci lagi," katanya. 

Armuji juga mengatakan di dalam aplikasi, nantinya akan muncul titik-titik yang menunjukkan dimana sepeda-sepeda ini berada atau mirip tag lokasi pada GPS, dan bisa dilacak oleh pihak perusahaan.

"Jadi tidak perlu khawatir jika ada yang mencuri. Kalau ada yang mencuri pasti ketahuan dan tentunya akan berhubungan dengan polisi," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menginginkan layanan persewaan sepeda berbasis aplikasi ini bisa diterapkan di Indonesia khususnya Kota Surabaya. 

"Ini tentunya mempermudah warga agar tidak terlambat ke kantor, ke pasar atau urusan lainnya. Apalagi lalu lintas seperti di Surabaya ini cukup padat," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017