Jember (Antara Jatim) - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, PTPN XI, PTPN XII, perbankan, dan produsen pupuk menggelar pertemuan untuk mewujudkan kebangkitan pergulaan nasional di lahan kebun tebu PTPN XII di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.

"Pertemuan di depan Bandara Notohadinegoro yang merupakan lahan tebu PTPN XII merupakan momentum untuk kebangkitan pergulaan nasional karena dihadiri oleh tiga direktur utama PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, perbankan, perwakilan petani, dan produsen pupuk untuk duduk bersama membahas persoalan petani tebu," kata Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil di Jember.

Menurutnya kendala yang dihadapi petani tebu yakni masalah pembiayaan terkait dengan pemberian kredit dan ketersediaan pupuk, sehingga pihaknya melakukan konsolidasi dan bersinergi dengan semua pihak yang berada dibawah BUMN untuk mengatasi hal tersebut.

"Petani masih sulit mendapatkan pupuk tepat waktu dan juga permodalan petani masih menjadi masalah karena ada pembatasan hanya petani yang memiliki luas lahan 2 hektare saja yang mendapat bantuan, sehingga diharapkan ada solusi untuk itu," tuturnya.

Ia berharap ada skema khusus untuk persoalan permodalan usaha pertanian tebu yang didapat dengan mudah melalui pemberian kredit komersial kepada petani tebu dengan menggunakan sistem avalis (PTPN menjadi penjaminnya).

"Kalau ladang tebu dipelihara dengan baik dengan adanya permodalan dari pihak perbankan, pupuknya tepat waktu, dan varietasnya bagus maka produktivitas tanaman tebu bisa mencapai 100 hingga 150 ton per hektare, sehingga bisa mewujudkan swasembada gula," ujarnya.

Direktur Utama PTPN X Dwi Satrio Annurogo, Direktur Utama PTPN XI Mochamad Cholidi, dan Direktur PTPN XII Berlino Mahendra Santosa juga mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu untuk mewujudkan swasembada gula di Indonesia dengan melakukan sinergi dan kerja sama sejumlah pihak.

Sementara CEO BNI Kanwil Malang Yessy Kurnia mengatakan ada dua pola pembiayaan yang dikucurkan kepada para petani tebu yakni kredit usaha rakyat (KUR) melalui program pemerintah dan pembiayaan kredit komersial.

"Total pembiayaan KUR yang dikucurkan BNI kepada petani baik itu petani padi maupun petani tebu hingga akhir Oktober 2017 mencapai Rp580 miliar, sehingga diharapkan tahun depan semakin banyak petani tebu yang mendapatkan kredit untuk meningkatkan produktivitasnya," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017