Sumenep (Antara Jatim) - Sekitar 20 aktivis Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) berdemonstrasi untuk meminta Bupati Sumenep, Jawa Timur, mengevaluasi kinerja pimpinan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) setempat, Kamis.

"Bupati Sumenep harus bersikap tegas. Pimpinan OPD yang kinerjanya kurang bagus, jangan dibiarkan atau dipertahankan," kata orator aksi, Bisri di Sumenep.

Dalam aksinya di depan Kantor Bupati Sumenep itu, aktivis Mahasurya membawa sejumlah poster yang bertuliskan, di antaranya: "Bupati gagal dalam mengevaluasi kinerja" dan "Kinerja OPD sangat mengecewakan".

Mereka pun mengklaim telah melakukan pemantauan di lapangan guna mengecek kinerja pimpinan dan staf sejumlah OPD.

Hasilnya, mereka menemukan fakta yang menunjukkan lemahnya kinerja pimpinan dan staf sejumlah OPD itu, di antaranya banyaknya rumah kos tak berizin dan daerah aliran sungai menjadi tempat pembuangan sampah.

"Kami sebenarnya ingin menyampaikan langsung hasil investigasi kami ini kepada Bupati Sumenep maupun Wabup Sumenep. Namun, ternyata beliau tidak berada di tempat," kata Bisri, menerangkan.

Ia menjelaskan, pihaknya akan kembali "turun jalan" jika aspirasi yang disampaikannya itu tidak mendapat respons dari Bupati-Wakil Bupati Sumenep. 

Salah seorang pejabat Pemkab Sumenep, Hery Kuntjoro Pribadi sebenarnya sudah berusaha menemui aktivis Mahasurya di depan kantor bupati.

Namun, kehadiran Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Sumenep itu tidak digubris dan aktivis Mahasurya memilih membubarkan diri. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017