Bondowoso (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dr Imron mengemukakan hasil uji laboratorium sampel spesimen tiga orang warga yang diduga terindikasi suspek antraks akan diketahui positif tidaknya sekitar satu bulan.

"Uji laboratorium sampel spesimen (usap luka dan serum) ketiga orang warga RT 19 dan 24 RW 3, Dusun Krajan, Desa Kembang, Kecamatan Tlogosari, itu dilakukan di Veterania Bogor dan hasil diperkirakan satu bulan lagi baru diketahui," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Selasa.

Ia mengatakan, untuk menindaklanjuti temuan kasus tiga warga terindikasi suspek antraks tersebut petugas Dinas Kesehatan setempat saat ini tengah memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar guna mencegah penularan penyakit yang diduga kuat antraks itu.

Penyakit antraks bisa menular kepada manusia, katanya, melalui beberapa diantaranya spora antraks yang masuk ke saluran pernafasan orang lain, kontak langsung dengan kulit manusia yg terdapat luka yang disebabkan antraks serta juga bisa karena mengonsumsi daging yg tidak dimasak secara benar.

"Kendati ini baru dugaan, namun kami telah memberikan penyuluhan kepada keluarga penderita yang diduga terindikasi suspek antraks serta kepada masyarakat sekitar guna mencegah penularannya," katanya.

Selain itu, lanjut Imron, petugas kesehatan setempat juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang antraks dan cara penularannya, terutama cara pengolahan atau memasak daging yang benar karena masih banyak masyarakat yang belum memahaminya.

"Sementara tiga warga yang diduga terindikasi suspek antraks telah dilakukan pengobatan secara menyeluruh. Selain itu juga mengambil spesimen dan mengambil sampel tanah di lingkungan rumah warga untuk dilakukan uji laboratorium," paparnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menyebarluaskan temuan kasus dugaan antraks tersebut ke seluruh puskesmas di Kabupaten Bondowoso sebagai upaya kewaspadaan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017