Madiun (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota (Wawali) Madiun Armaya didampingi sejumlah kepala dinas terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik kembang api yang ada di wilayahnya guna mencegah musibah meledaknya pabrik kembang api seperti yang terjadi di Tangerang.
     
"Tujuan sidak ini untuk melihat keamanan dan keselamatan karyawan serta lingkungan sekitar pabrik. Ini sebagai antisipasi kejadian di Tangerang agar jangan sampai terjadi di Madiun," ujar Wakil Wali Kota Madiun Armaya, kepada wartawan, Selasa.
     
Adapun, pabrik kembang api yang disidak adalah PT Wilindo Kali Catur (WKC) yang berada di Jalan Jatisiwur, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman Kota Madiun. Sedangkan rombongan yang mendampingi Wawali sidak di antaranya dari Dinas Tenaga Kerja, Kesbangpol, Satpol PP, dan Kepolisian.
     
Armaya menjelaskan hasil sidak diketahui PT Wilindo Kali Catur (WKC) kedapatan belum menerapkan sepenuhnya standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 
     
Di antaranya, sarung tangan, alat pemadam api ringan (APAR), dan "Closed Circuit Television" (CCTV). Selain itu, sejumlah karyawannya juga belum terlindungi asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan. 
     
"Untuk standar keamanan sudah ada tetapi kurang. Harus ditambah segera. Termasuk asuransi untuk pekerjanya. Saya minta segera diurus," kata Armaya.
     
Seperti jumlah CCTV, lanjut Armaya, harus ditambah. Terutama di titik yang rentan, di antaranya di gudang penyimpanan bahan baku dan tempat produksi.
     
"Pemilik sudah bersedia menambah fasilitas keamanan. Untuk itu akan kami pantau terus. Saya akan tinjau lagi untuk melihat sejauh mana pemenuhan standar keamanan dan keselamatan kerjanya," katanya.
     
Ia mengatakan sanksi tegas akan diberikan jika pemilik tidak segera menanggapi dan mengutamakan kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja.
     
Selain meninjau pabrik kembang api di Demangan, rombongan juga meninjau pabrik yang sama di Kelurahan Sukosari, Kecamatan Kartoharjo. Tujuannya sama memastikan adanya standar kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja. 
     
Sementara, pemilik PT WKC Willy Santosa mengaku siap untuk melengkapi standar K3 di pabriknya. Pihaknya menyebut sudah menyiapkan APAR hingga CCTV, meski jumlahnya memang belum banyak. Termasuk asuransi kesehatan dan ketenagakerjaanbagi karyawannya. 
     
"Kami akan ikuti semua arahan dari Pak Wawali, tentunya secara bertahap. Termasuk juga keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan," kata Willy.
     
Sesuai informasi, PT WKC sudah beroperasi selama 5 tahun dengan jumlah karyawan mencapai 50 orang. Pabrik tersebut memproduksi 20 kardus per harinya. Dimana setiap kardus berisi 100 biji.
     
Untuk pemasaran, kembang api tersebut didistribusikan ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Adapun bahan-bahan untuk membuat kembang api didatangkan dari luar daerah. (*)
Video Oleh Louis Rika

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017