Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun lebih membidik pembangunan home stay" atau rumah singgah dari pada hotel guna memenuhi kebutuhan akomodasi wisatawan yang berkunjung ke wilayah itu.
"Kami lebih berorientasi membangun home stay yang nilai pembangunannya lebih murah dan cepat dibandingkan hotel yang proses pembangunannya lama dan mahal. Apalagi wisatawan saat ini lebih suka yang natural atau alami," ujar Bupati Madiun Muhtarom di Madiun, Rabu.
Menurut dia, rumah singgah atau home stay tersebut bisa dibangun di sejumlah objek wisata yang saat ini intensif dikembangkan oleh Pemkab Madiun.
"Home stay ini tidak perlu mewah, asal fasilitas mandi, cuci, kakusnya (MCK) bersih. Sehingga memberikan kenyamanan bagi wisatawan," tutur Bupati.
Adapun pembangunannya bisa dilakukan dengan menggandeng para investor ataupun warga desa di sekitar kawasan objek wisata. Home stay juga bisa dibangun di wilayah Mejayan Caruban yang saat ini sedang dibangun menjadi ibu kota Kabupaten Madiun.
"Ke depan, kami ingin menjadikan Caruban sebagai kota transit. Apalagi dalam waktu dekat Tol Solo-Kertosono akan beroperasi," katanya.
Pihaknya berupaya agar perjalanan dari Provinsi Jatim ke Jateng dan sebaliknya yang melintasi Tol Solo-Kertosono bisa singgah di wilayah Caruban.
"Semakin banyak yang singgah maka dapat dibayangkan berapa jumah perputaran uang yang ada di wilayah Caruban," kata Bupati.
Ia menambahkan, pembangunan home stay tersebut menyusul upaya Pemkab Madiun yang serius dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya.
Terdapat enam konsep wisata di Kabupaten Madiun yang akan dikembangkan untuk disuguhkan kepada para wisatawan domestik maupun asing.
Keenam konsep wisata tersebut adalah wisata alam, wisata buatan, desa wisata, wisata sejarah, wisata religi, dan wisata budaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017