Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Airlangga Pribadi menyebut sosok Khofifah Indar Parawansa telah memperoleh dukungan yang melampaui batas zona wilayah di Jawa Timur untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di provinsi setempat 2018. 
     
"Pengaruh Khofifah sudah melewati batas zona wilayah di Jawa Timur. Tidak saja wilayah Tapal Kuda tapi juga telah mendapatkan dukungan dari wilayah Mataraman," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
     
Pengajar Departemen Politik Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Airlangga itu mengamati dukungan yang mengalir terhadap Khofifah dari dua wilayah, Tapak Kuda dan Mataraman, tak cuma berasal dari kalangan elit politik, melainkan juga dari kalangan kiai.
     
"Dukungan terbuka Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada Khofifah merepresentasikan elit politik dari wilayah Mataraman," katanya.
     
Dia menunjuk pada pernyataan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, yang pada hari Sabtu (21/10) kemarin secara terang-terangan memberi dukungan kepada Khofifah untuk maju sebagai dalam kontestasi Pilgub Jatim 2018. 
     
Dalam kesempatan itu, Ipong menyatakan kesediannya memfasilitasi Khofifah bertemu dengan sejumlah kiai sepuh Ponorogo dan ratusan anggota organisasi sayap Nahdlatul Ulama, antara lain pengurus dan anggota GP Anshor, Pengurus Cabang Muslimat NU, Fatayat NU, Banser, aktifis PMII, IPPNU, dan Pergunu.
     
Menurut Direktur "Centre of Statecraft and Citizenship Studies" Universitas Airlangga ini, pengaruh Khofifah juga terlihat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah tapal kuda. 
     
Dia mengamati dukungan kiai dari Banyuwangi justru diberikan kepada Khofifah, bukan kepada Abdullah Azwar Anas yang saat ini menjabat Bupati Banyuwangi, yang telah resmi diumumkan oleh koalisi PDIP dan PKB sebagai pendamping Saifullah Yusuf pada Pilkada 2018.
     
Pernyataan Airlangga itu didasari oleh sejumlah kiai sepuh di Banyuwangi yang telah menyatakan dukungannya terhadap Khofifah. Di antaranya adalah pengasuh pesantren Mansyaul Huda Banyuwangi KH Suyuti Toha, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi KH Hisyam Syafaat, serta tokoh muda NU yang juga mantan Wakil Bupati Banyuwangi periode 2005-2010 Gus Yusuf Nuris. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017