Madiun (Antara Jatim) - Tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat di Kota Madiun, Jawa Timur masih tergolong rendah yakni baru mencapai 14,7 persen sehingga perlu ditingkatkan guna pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mencatat, tingkat konsumsi ikan warga Kota Madiun itu jauh di bawah konsumsi ikan Provinsi Jawa Timur, baik ikan laut maupun air tawar yang mencapai 32 persen.
"Karena itu, sangat penting warga Kota Madiun untuk meningkatkan konsumsi ikannya. Apalagi ikan sangat tinggi kandungan protein dan mineralnya yang baik untuk pertumbuhan anak," ujar Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto saat membuka kegiatan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Jumat.
Guna meningkatkan konsumsi ikan di wilayahnya, pihaknya melalui dinas terkait terus berupaya menggelar kegiatan yang dapat merangsang minat warga untuk makan ikan.
"Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat oleh dinas terkait tentang pentingnya makan ikan untuk pemenuhan gizi keluarga juga terus dilakukan," katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Muntoro Danardono mengatakan masih rendahnya tingkat konsumsi ikan di Madiun disebabkan karena beberapa hal. Di antaranya karena letak geografis Kota Madiun yang jauh dari pantai dan laut.
"Sehingga kebiasaan makan ikan kurang diminati oleh Warga Kota Madiun. Selain itu juga disebabkan karena minimnya jumlah kolam ikan konsumsi di masyarakat setempat," ungkap Muntoro.
Selain sosialisasi, guna mendongkrak minat warga Kota Madiun mengonsumsi ikan, dinas juga memberikan bantuan bibit benih ikan konsumsi kepada warga yang memiliki kolam.
Bagi warga Kota Madiun yang berminat mendapat bantuan bibit benih ikan bisa mengajukan surat permohonan ke dinas setempat.
"Jadi kegiatan Gemarikan ini bertujuan untuk memacu dan memicu warga setempat agar rajin mengonsumsi ikan," tambahnya.
Meski dari segi produksi dan konsumsi ikan masih minim, Muntoro mengklaim stok ikan di pasaran sangat mencukupi. Hal itu disebakan pasokan bahan pangan baik nabati maupun hewani dari sentra produksi ke Kota Madiun sangat lancar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017